IHSG Terbang 3,58 Persen, Sektor Saham Kompak Menghijau

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada sesi pertama perdagangan Senin (3/3/2025) usai anjlok signifikan pada pekan lalu. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham melesat.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 3,58 persen ke posisi 6.494 pada pukul 11.16 WIB. Indeks saham LQ45 bertambah 4,2 persen ke posisi 733. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.501,79 dan level terendah 6.347,09. Sebanyak 428 saham menguat sehingga angkat IHSG. 181 saham melemah dan 176 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 620.001 kali dengan volume perdagangan 8,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.490.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham basic melonjak 4,39 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 2,57 persen, sektor saham industri bertambah 1,91 persen, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 2,45 persen, dan sektor saham consumer siklikal menguat 1,21 persen.

Kemudian sektor saham kesehatan melejit 1,05 persen, sektor saham keuangan bertambah 3,07 persen, sektor saham properti melesat 1,67 persen, sektor saham teknologi bertambah 1,27 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 2,82 persen dan sektor saham transportasi melejit 2,06 persen.

Pada sesi pertama, saham BBRI melesat 8,33 persen ke posisi Rp 3.640 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik ke posisi Rp 3.520 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 3.360 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.650 dan level terendah Rp 3.470 per saham. Total frekuensi perdagangan 64.278 kali dengan volume perdagangan 4.296.857 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun.

Harga saham BBYB naik 4,05 persen ke posisi Rp 180 per saham. Harga saham BBYB dibuka naik satu poin ke posisi Rp 174 per saham. Harga saham BBYB berada di level tertinggi Rp 182 dan level terendah Rp 174 per saham. Total frekuensi perdagangan 675 kali dengan volume perdagangan 223.328 saham. Nilai transaksi Rp 4 miliar.

Saham SMRA naik 3,21 persen ke posisi Rp 386 per saham. Harga saham SMRA berada di level tertinggi Rp 388 dan level terendah Rp 376 per saham. Total frekuensi perdagangan 969 kali dengan volume perdagangan 154.106 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

• Saham PGUN melesat 25 persen
• Saham INRU melesat 25 persen
• Saham GPSO melesat 24,85 persen
• Saham RONY melesat 24,79 persen
• Saham BTEK melesat 20 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

• Saham SSTM merosot 25 persen
• Saham LIVE merosot 24,85 persen
• Saham LCKM merosot 17,16 persen
• Saham KOTA merosot 12,50 persen
• Saham DADA merosot 11,11 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

• Saham BBRI senilai Rp 1,5 triliun
• Saham BBCA senilai Rp 710 miliar
• Saham BMRI senilai Rp 551,6 miliar
• Saham BBNI senilai Rp 337,9 miliar
• Saham UNVR senilai Rp 295,2 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

• Saham BBRI tercatat 63.701 kali
• Saham BBCA tercatat 19.845 kali
• Saham BMRI tercatat 18.112 kali
• Saham UNVR tercatat 14.904 kali
• Saham BDKR tercatat 13.998 kali

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat signifikan pada perdagangan Senin (3/3/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia yang melejit dan seluruh sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.270,59. Pada pukul 09.07 WIB, IHSG meroket 1,62 persen ke posisi 6.372. Indeks LQ45 bertambah 2 persen ke posisi 717. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.390,88 dan level terendah 6.347,09. Sebanyak 318 saham menguat sehingga angkat IHSG. 119 saham diam di tempat. 121 saham melemah. Total frekuensi perdagangan 112.668 kali dengan volume perdagangan 1,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,8 triliun.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 1,49 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 0,83 persen, sektor saham basic melesat 1,27 persen, sektor saham industri bertambah 0,41 persen.

Kemudian sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 1,18 persen, sektor saham consumer siklikal melejit 0,53 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,79 persen, sektor saham properti menguat 0,61 persen. Lalu sektor saham teknologi mendaki 0,79 persen, sektor saham infrastruktur melesat 1,4 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,95 persen.