Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (13/9/2024). IHSG diprediksi menguat ke 7.858.
IHSG naik 0,48 persen ke posisi 7.798 dan disertai munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis, 12 September 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG telah menembus 7.809 sebagai level resistance dan mengenai target di 7.824. Dengan demikian, ia prediksi target penguatan berikutnya di 7.858 sekaligus sebagai level resistance.
Baca Juga
"Namun, tetap waspadai karena posisi IHSG sudah berada di akhir wave (v) dari wave [i] atau akhir wave 3 pada label merah, sehingga penguatannya akan relatif terbatas,” tutur dia.
Advertisement
Ia mengatakan, skenario buruk jika IHSG melemah dan break 7.736, arah koreksi terdekatnya di 7.618-7.645. Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.736,7.645 dan level resistance 7.858,7.904 pada Jumat pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dengan higher high (HH) level disertai volume. Wafi mengatakan, IHSG meski berpeluang melakukan kembali koreksi teknikal, tetapi selama di atas support garis moving average (MA) 5 harian, berpeluang untuk kembali rebound dan membuat HH level.
“Namun, jika breakdown support garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20,” ujar Wafi.
Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.700-7.900.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 7.600-7.833.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
Saham ANTM menguat 2,28% ke 1.345 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama saham ANTM masih ammpu berada di atas 1.305 sebagai stoplossnya, posisi ANTM saat ini diperkirakan berada di awal wave C dari wave (B), sehingga ANTM berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.315-1.330
Target Price: 1.390, 1.480
Stoploss: below 1.305
2.PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) - Spec Buy
Saham BFIN menguat 1% ke 1.010 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan BFIN pun masih mampu berada di atas MA20.
"Kami memperkirakan, posisi BFIN saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (i) dari wave [c]," tutur Herditya.
Spec Buy: 975-995
Target Price: 1.040, 1.120
Stoploss: below 965
3.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) - Buy on Weakness
Saham DOID menguat 2,13% ke 720 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA20.
"Saat ini, posisi DOID diperkirakan berada di awal wave 5 dari wave (C), sehingga DOID diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Buy on Weakness: 675-710
Target Price: 755, 885
Stoploss: below 640
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Spec Buy
Saham UNTR menguat 0,48% ke 26.350 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya tertahan oleh MA20.
"Selama masih mampu berada di atas 26,050 sebagai stoplossnya, posisi UNTR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [iii]," ujar Herditya.
Spec Buy: 26.150-26.300
Target Price: 27.600, 28.675
Stoploss: below 26.050
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 12 September 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di posisi 7.800 pada perdagangan Kamis (12/9/2024). Penguatan IHSG didorong mayoritas sektor saham dan bursa saham Asia Pasifik yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,48 persen ke posisi 7.798,15. Indeks LQ45 bertambah 0,72 persen ke posisi 958,47. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sentuh level tertinggi baru secara intraday di 7.833,27 dan level terendah 7.782,49. Sebanyak 309 saham menghijau sehingga angkat IHSG. 249 saham melemah dan 238 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.296.079 kali dengan volume perdagangan 44,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,6 triliun. Investor asing membeli saham Rp 1,51 triliun. Sepanjang 2024, investor asing memborong saham Rp 33,45 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.425.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham keuangan merosot 0,55 persen, sektor saham properti terpangkas 0,07 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,44 persen.
Sementara itu, sektor saham teknologi melesat 7,61 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sektor saham energi mendaki 1,57 persen, sektor saham basic melesat 0,34 persen, sektor saham industri bertambah 0,37 persen, dan sektor saham nonsiklikal menanjak 1,17 persen.
Di sisi lain, sektor saham siklikal menguat 0,26 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,44 persen, dan sektor saham transportasi bertambah 0,45 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Pada perdagangan Kamis pekan ini, harga saham WIKA merosot 2 persen ke posisi Rp 392 per saham. Sementara itu, harga saham ADHI stagnan di posisi Rp 282 per saham.
Selain itu, harga saham BRPT merosot 3,36 persen ke posisi Rp 1.150 per saham. Harga saham BRPT dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.205 per saham. Harga saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.240 dan terendah Rp 1.145 per saham. Total frekuensi perdagangan 37.830 kali dengan volume perdagangan 4.283.470 saham. Nilai transaksi Rp 512,8 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring sikap pelaku pasar bertaruh sehubungan dengan pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS). Hal ini setelah rilis data inflasi AS yang beragam.
Tercatat, laju inflasi secara tahunan di AS melambat selama lima bulan berturut-turut menjadi 2,5 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024, atau terendah sejak Februari 2021, dari 2,9 persen pada Juli, dan di bawah perkiraan sebesar 2,6 persen, sedangkan secara bulanan tidak berubah di 0,2 persen month to month (mtm).
"Di sisi lain, inflasi inti naik dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) menjadi 0,3 (mtm), sehingga memberikan implikasi terhadap kebijakan The Fed yang akan datang dan pasar berspekulasi The Fed akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih kecil sebesar 0,25 persen pada pertemuan pekan depan,” demikian seperti dikutip.
Advertisement