Lunasi Utang, BUMA Terbitkan Obligasi II 2024 Senilai Rp 1 Triliun

Penawaran Obligasi II BUMA Tahun 2024 terdiri dari tiga seri. BUMA telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Sep 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 15:30 WIB
Karyawan BUMA. (Liputan6.com/ ist)
BUMA berhasil mendapatkan peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Ratings, yang mencerminkan kualitas kredit perusahaan yang sangat baik. Karyawan BUMA. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), akan menerbitkan Obligasi II BUMA Tahun 2024 senilai Rp 1 triliun. Penerbitan obligasi ini menegaskan komitmen berkelanjutan BUMA untuk memperkuat permodalan sekaligus diversifikasi pembiayaan.

Presiden Direktur Bukit Makmur Mandiri Utama Indra Kanoena mengatakan, melanjutkan penerbitan obligasi pertama tahun lalu, penerbitan Obligasi II BUMA 2024 merupakan langkah penting untuk semakin mendiversifikasi pendanaan dan mengelola utang.

"Penawaran obligasi ini tidak hanya memperkuat posisi keuangan perusahaan, tetapi juga memberikan fleksibilitas lebih dalam mendukung strategi bisnis jangka panjang," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (18/9/2024).

Penawaran obligasi rupiah kedua ini juga menegaskan fokus perusahaan pada bisnis di Indonesia. Bukit Makmur Mandiri Utama berkomitmen untuk memperkuat bisnis di sektor pertambangan, dan menjaga manajemen keuangan yang solid.

"Kami juga berkomitmen mempertahankan pengukuran kredit yang kuat sambil terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan serta mendukung pembangunan berkelanjutan di industri pertambangan di Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat." tambah Indra.

Penawaran Obligasi II BUMA Tahun 2024 terdiri dari tiga seri. Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, Obligasi Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 5 tahun, terhitung sejak tanggal emisi.

BUMA telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi untuk Penerbitan Obligasi ini. Masa penawaran awal dimulai dari 18 September 2024 hingga 24 September 2024.

Ketahanan Keuangan Perusahaan

Tiga orang pegawai PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sedang berada di salah satu situs tambang di Kalimantan. (Liputan6.com/ ist)
Tiga orang pegawai PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sedang berada di salah satu situs tambang di Kalimantan. (Liputan6.com/ ist)

Penawaran Obligasi II BUMA Tahun 2024 merupakan obligasi berdenominasi rupiah kedua dari perusahaan, setelah penerbitan Obligasi I BUMA Tahun 2023 (BOLD).

Penawaran obligasi kedua ini akan semakin mendiversifikasi strategi pembiayaan perusahaan, yang mencakup obligasi berdenominasi dolar AS dan rupiah, pinjaman bank konvensional dan syariah, serta skema pembiayaan melalui leasing.

Strategi ini memperkuat ketahanan keuangan perusahaan, meningkatkan kemampuan dalam menghadapi volatilitas pasar, serta memperluas basis keuangan, yang pada akhirnya menempatkan perusahaan dalam posisi yang lebih baik untuk pertumbuhan di masa depan.

Dana yang diperoleh dari penawaran obligasi ini akan dialokasikan untuk melunasi kewajiban Obligasi I BUMA Tahun 2023 Seri A, yang akan jatuh tempo pada 8 Januari 2025, sebesar Rp 422.910.000.000 atau sekitar 42,29%.

Langkah ini mencerminkan komitmen BUMA untuk menyesuaikan jadwal jatuh tempo utangnya dan memastikan pengelolaan utang yang efektif dan berkelanjutan.

Peningkatan Produksi

Karyawan BUMA. (Liputan6.com/ ist)
Karyawan BUMA. (Liputan6.com/ ist)

Selanjutnya, 28,86% akan digunakan untuk belanja modal pembelian alat berat. Selebihnya, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan dialokasikan untuk  mendukung kegiatan operasional BUMA di Indonesia dan Australia.

Dengan rekam jejak yang telah terbukti dalam pengelolaan arus kas perusahaan yang tangguh, BUMA siap untuk mengelola biaya secara efektif melalui pemanfaatan teknologi inovatif dan perluasan bisnisnya sejalan dengan visi strategis perusahaan.

Penawaran obligasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan, serta memperkuat posisi BUMA sebagai pemimpin di industri jasa pertambangan.

"Sebagai salah satu perusahaan jasa pertambangan terkemuka, kami harus selalu waspada dalam menghadapi tantangan tak terduga dan memanfaatkan peluang di masa depan agar dapat terus menyediakan layanan yang komprehensif bagi tambang-tambang terbesar dan terlama di Indonesia. Dengan sumber pendanaan yang lebih beragam, kami akan memiliki peluang yang lebih besar untuk makin mempercepat pertumbuhan perusahaan di industri ini," tutup Indra.

Peringkat A+

BUMA berhasil mendapatkan peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Ratings, yang mencerminkan kualitas kredit perusahaan yang sangat baik.

Peringkat ini menegaskan kekuatan finansial BUMA dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban utang dengan risiko sangat rendah, yang menunjukkan stabilitas dan keandalan tinggi perusahaan dalam mengelola keuangannya.

Selain itu, peringkat yang diperoleh dari dua lembaga pemeringkat bergengsi ini makin memperkuat posisi BUMA di industri dan menegaskan kekuatan manajemen operasionalnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya