IHSG Menguat Terbatas, Investor Asing Jual Saham Rp 2,2 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah menghijau di tengah aksi jual saham oleh investor asing pada Kamis, 26 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Sep 2024, 20:58 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 20:58 WIB
IHSG Menguat Terbatas, Investor Asing Jual Saham Rp 2,2 Triliun
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (26/9/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah sektor saham kesehatan dan properti. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (26/9/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah sektor saham kesehatan dan properti.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik tipis 0,05 persen ke posisi 7.744,51. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di zona merah. IHSG sempat ke posisi terendah di kisaran 7.673,04. IHSG cenderung fluktuatif dan sempat di posisi tertinggi 7.763,08.

Indeks saham LQ45 merosot 0,68 persen ke posisi 970,54. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada perdagangan Kamis pekan ini, sebanyak 310 saham melemah dan 281 saham menguat. 211 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.370.533 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.160.Investor asing lepas saham Rp 2,26 triliun. Sepanjang 2024, investor asing masih catat aksi beli Rp 53,23 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham kesehatan naik 2,29 persen dan sektor saham properti bertambah 2,01 persen. Sektor saham energi menanjak 0,77 persen, sektor saham basic menguat 1,28 persen, sektor saham industri melesat 0,16 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 0,64 persen.

Kemudian sektor saham teknologi mendaki 1,58 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,51 persen. Sementara itu, sektor saham siklikal tergelincir 0,41 persen, sektor saham keuangan merosot 0,40 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,79 persen.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham ANTM terpangkas 1,04 persen ke posisi Rp 1.425 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.450 dan level terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.476 kali dengan volume perdagangan 1.197.373 saham. Nilai transaksi Rp 171,7 miliar.

Saham PSAB susut 0,71 persen ke posisi Rp 278 per saham. Harga saham PSAB dibuka stagnan di posisi Rp 280 per saham. Harga saham PSAB berada di level tertinggi Rp 284 dan level terendah Rp 274 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.718 kali dengan volume perdagangan 2.271.121 saham. Nilai transaksi Rp 63,2 miliar.

 

Apa Saja Sentimen IHSG?

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mengutip Antara, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, bursa regional Asia bergerak menguat yang tampaknya pasar merespons berlanjutnya efek stimulus China dan prediksi ekonomi global bakal tumbuh pada 2024.

Pemerintah China akan memberikan bantuan tunai kepada kelompok yang kurang beruntung termasuk orang yang sangat miskin dan anak yatim, serta mengamanatkan penyediaan tunjangan jaminan sosial tertentu kepada lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dalam waktu dua tahun setelah lulus sekolah, dalam upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.

"Pelaku pasar menilai stimulus tersebut sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat untuk menopang peningkatan konsumsi masyarakat atau ekonomi masyarakat, sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi dalam negeri China,” demikian dikutip.

Sementara itu, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 akan membaik.

Dalam riset terbarunya, OECD memprediksi prospek pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,2 persen dari 3,1 persen sebelumnya, sejalan dengan pertumbuhan global yang sedang dalam proses stabilisasi karena hambatan dari kenaikan suku bunga bank sentral memudar dan inflasi yang menurun meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit pada Agustus 2024 tumbuh 10,9 persen year on yaer (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen (yoy). Pasar menilai lambatnya pertumbuhan kredit tersebut akan mempengaruhi kinerja industri perbankan dan juga akan menurunkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi.

Top Gainers-Losers

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham VOKS melonjak 34,74 persen
  • Saham BTEK melonjak 33,33 persen
  • Saham SONA melonjak 25 persen
  • Saham JSPT melonjak 25 persen
  • Saham MFIN melonjak 20 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ZBRA merosot 11,76 persen
  • Saham NINE merosot 11,11 persen
  • Saham TELE merosot 11,11 persen
  • Saham MIRA merosot 11,11 persen
  • Saham ASPI merosot 10,53 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 4,4 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 915,2 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 426,6 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 426,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 133.957 kali
  • Saham BSBK tercatat 74.637 kali
  • Saham AWAN tercatat 49.745 kali
  • Saham PSAB tercatat 29.718 kali
  • Saham BREN tercatat 29.420 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 26 September 2024. Kenaikan bursa saham Asia Pasifik dipimpin indeks Hang Seng di Hong Kong dan pasar saham China daratan yang memperpanjan kenaikan.

Mengutip CNBC, bursa saham China dan Hong Kong melesat setelah media pemerintah menyebutkan pemimpin tertinggi China mengadakan pertemuan yang menegaskan upaya terbaru untuk mendukung ekonomi.

Laporan itu menyebutkan, pemimpin menyerukan penguatan dukungan kebijakan fiskal dan moneter.

Mereka juga menyerukan untuk menghentikan penurunan pasar real estate dan memacu pemulihan yang stabil.

Bank Sentral China mengumumkan serangkaian pemakaian suku bunga dan akan perpanjang dukungan yang ada untuk pasar real estate selama dua tahun di antara rencana lainnya.

Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 4,12 persen dan mencapai level tertinggi sejak Mei 2024. Sementara itu, indeks CSI 300 memperpanjang kenaikan hingga hari ketujuh dan mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Indeks naik 4,23 persen dan ditutup ke posisi 3.545,32.

Indeks Nikkei di Jepang menguat 2,79 persen ke posisi 38.925,63. Indeks Topix bertambah 2,66 persen ke posisi 2.721,12.

Indeks Kospi di Korea Selatan melompat 2,9 persen ke posisi 2.671,57. Kenaikan indeks Kospi itu didorong saham SK Hynix yang melonjak 9,4 persen. Indeks Kosdaq menguat 2,62 persen ke posisi 779,18. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,95 persen ke posisi 8.203,7.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya