IHSG Berpeluang Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Januari 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.931,6.843 dan level resistance 7.182,7.263 pada perdagangan Jumat, 3 Januari 2025.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jan 2025, 07:36 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 07:36 WIB
IHSG Berpeluang Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Januari 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (3/1/2025). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (3/1/2025). IHSG akan melanjutkan penguatan untuk uji 7.162-7.421.

IHSG menguat 1,18 persen ke posisi 7.163 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan saham Kamis, 2 Januari 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG masih mampu berada di atas 6.931 sebagai level support, posisi IHSG saat ini diperkirakan berada di awal wave B dari wave (2).

"Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.162-7.421,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG berada di level support 6.931,6.843 dan level resistance 7.182,7.263.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO),  PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan dalam riset PT CGS Internasional memilih saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Alam Tri Resources Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO menguat 4,12% ke 2.530 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ADRO saat ini masih berada pada bagian dari wave [b] dari wave 4," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.240-2.480

Target Price: 2.650, 2.880

Stoploss: below 2.210

 

2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII menguat 1,02% ke 4.950 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Posisi ASII saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (d) dari wave [b] pada pola triangle-nya," kata dia.

Buy on Weakness: 4.900-4.930

Target Price: 4.970, 5.000

Stoploss: below 4.880

 

3.PT Bumi Resources Tbk (BUMI) - Buy on Weakness

Saham BUMI menguat 4,24% ke 123 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BUMI saat ini berada di awal wave [b] dari wave 2," ujar dia.

Buy on Weakness: 119-123

Target Price: 137, 145

Stoploss: below 114

 

4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness

Saham TLKM terkoreksi 0,37% ke 2.700 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi TLKM saat ini berada pada bagian dari wave [i] dari wave 3.

Buy on Weakness: 2.620-2.690

Target Price: 2.800, 2.860

Stoploss: below 2.560

Penutupan IHSG pada 2 Januari 2025

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan perdana, Kamis (2/1/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham di bawah Rp 10 triliun dan mayoritas sektor saham beragam.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,18 persen ke posisi 7.163,20. Indeks saham LQ45 bertambah 1,28 persen ke posisi 837,20. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal 2025, IHSG menyentuh level tertinggi 7.163,20 dan level terendah 7.088,32. Sebanyak 316 saham menghijau sehingga angkat IHSG. 270 saham melemah dan 210 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.097.263 kali dengan volume perdagangan 19,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.190.

Mayoritas sektor saham melemah awal 2025. Sektor saham consumer nonsiklikal pimpim koreksi. Sektor saham consumer nonsiklikal turun 1,72 persen. Disusul sektor saham kesehatan merosot 1,43 persen dan sektor saham industri terpangkas 1,34 persen, dan sektor saham consumer siklikal melemah 1,18 persen.

Kemudian sektor saham infrastruktur melemah 0,87 persen dan sektor saham transportasi terperosok 0,27 persen.

Lalu sektor saham basic mendaki 1,78 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi dan keuangan masing-masing melesat 1,5 persen. Sektor saham teknologi bertambah 1,32 persen dan sektor saham properti naik 1,03 persen.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, indeks saham di kawasan Asia akan terus berada di bawah tekanan, paling tidak hingga akhir kuartal I 2025.

“ Investor melihat kebijakan America First akan mendongkrak pertumbuhan dan tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS), menopang nilai tukar dolar AS serta membatasi ruang bagi bank sentral di Asia untuk memangkas suku bunga," demikian seperti dikutip.

 

Sentimen IHSG

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor memandang kinerja indeks saham di Asia tidak akan mengalahkan kinerja indeks saham di AS dalam waktu dekat, meskipun valuasi saham di Asia yang sudah sangat murah dibandingkan dengan valuasi saham di AS.

Investor cenderung fokus pada perusahaan-perusahaan dengan aliran kas yang kuat dan neraca yang sehat, karena perusahaan seperti ini lebih mampu menghadapi situasi di mana suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, serta juga menyesuaikan diri dengan kebijakan tarif perdagangan yang baru di AS.

Dari sisi makroekonomi, data Manufacturng PMI Korea Selatan turun ke level 49,0 pada Desember 2024, dari sebelumnya 50,6 pada November 2024, yang menandakan kontraksi ketiga dalam empat bulan terakhir dan merefleksikan masih lemahnya sektor manufaktur Korea Selatan.

Perhitungan akhir (final) data Judo Bank Manufacturing PMI Australia turun ke level 47,8 pada Desember 2024 dari level 49,4 pada November 2024, dan lebih buruk dari perhitungan awal 48,2, yang menandakan pemburukan kondisi di sektor manufaktur selama sebelas bulan beruntun.

Dari dalam negeri, data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia melompat ke level 51,2 pada Desember 2024 dari level 49,6 pada bulan sebelumnya, yang merupakan pertumbuhan pertama di sektor manufaktur sejak Juni 2024.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya