Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham INET di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Pada perdagangan hari ini, Jumat 31 Januari 2025, saham Sinergi Inti Andalan Prima naik 1,85 persen ke posisi 110 pada penutupan sesi I. Dalam sepekan terakhir, saham INET telah naik 42,86 persen dan naik 50,68 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Baca Juga
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham INET tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Catatan saja, pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham INET, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Saham Lain
Selain INET, Bursa mengumumkan UMA atas sejumlah saham. Antara lain PT Lion Metal Works Tbk (LION), PT Ifishdeco Tbk (IFSH), dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) yang juga terpantau alami kenaikan harga di luar kebiasaan.
Saham LION naik 7,27 persen ke posisi 885. Dalam sepekan, LION naik 155,78 persen dan naik 121,25 persen ytd. Saham IFSH naik 0,78 persen ke posisi 1.300 pada penutupan sesi I.
Dalam sepekan, IFSH naik 26,83 persen dan naik 56,63 persen ytd. Kemudian saham PGUN naik 8,89 persen ke posisi 735. Dalam sepekan, PGUN naik 44,12 persen dan naik 73,35 persen ytd.
Advertisement
SMIL dan SINI
Sementara, ada indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL). Serta, terjadi penurunan harga di luar kebiasaan pada saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
SMIL turun 4,07 persen ke posisi 118 pada penutupan sesi I. Namun, SMIL masih mencatatkan kenaikan 9,26 persen sepekan, meski jika ditinjau sejak awal tahun saham SMIL telah turun 39,80 persen.
Sementara saham SINI konsisten berada di zona merah. Pada perdagangan sesi I, SINI turun 9,82 persen ke posisi 1.975. Dalam sepekan, SINI turun 30,70 persen dan turun 60,50 persen ytd.