Liputan6.com, Jakarta - Anak Usaha Barito Renewables Energy, Star Energy Geothermal, telah menyelesaikan pembangunan Salak Binary, yang menambah hantaran kapasitas pembangkit listrik panas bumi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 15.5 MW (gross capacity).
Dengan demikian, total kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi milik Star Energy Geothermal menjadi 901.5 MW, salah satu yang terbesar di dunia.
Baca Juga
Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia karena posisi Indonesia di cincin api pasifik.
Advertisement
Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Tan menuturkan, pihaknya telah menyelesaikan commissioning test dari Proyek Salak Binary. Dalam tes dengan rentang waktu 72 jam, Salak Binary berhasil menghasilkan 15.5 MW listrik, lebih tinggi dari ekspektasi awal perseroan.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh para pemangku kepentingan dan seluruh tim yang mendukung selesainya proyek ini,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (10/2/2025).
Proyek Salak Binary ini merupakan salah satu proyek utama dalam strategi ekspansi Barito Renewables Energy di bidang energi baru terbarukan. Selain pembangkit panas bumi, BREN juga memiliki pembangkit listrik tenaga angin yang telah diakuisisi pada 2024 yang lalu, dengan kapasitas 78.75 MW.
Kerjasama dengan Schlumberger dan Kyndryl, dua perusahaan terkemuka dunia
Star Energy Geothermal juga baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan Schlumberger, perusahaan teknologi energi global mengembangkan dan mengindustrialisasi solusi teknologi untuk sektor energi.
Kerja sama Schlumberger dan Star Energy Geothermal bertujuan untuk menerapkan teknologi yang dapat mengubah keekonomian proyek panas bumi konvensional dan meningkatkan tingkat pemulihan aset panas bumi.
Kolaborasi dengan Schulumberger
“Dalam mengembangkan teknologi untuk industri panas bumi, kolaborasi dengan pelanggan sangat penting, untuk berfokus pada situasi yang memiliki dampak ekonomi yang paling signifikan,” ujar Vice President, Renewables and Energy Efficiency, Schlumberger, Irlan Amir dalam rilisnya.
Ia menambahkan, dalam industri di mana risiko dan levelized cost dianggap tinggi, pihaknya menyambut kerja sama dengan Star Energy Geothermal untuk menghadirkan teknologi terobosan yang akan mengurangi risiko proyek dan meningkatkan keekonomian proyek secara keseluruhan dari sumber energi bersih dan fleksibel ini.
Dalam teknologi informasi, Star Energy Geothermal bekerja sama dengan Kyndryl, penyedia layanan infrastruktur IT terbesar di dunia, untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif atau GenAI dalam kegiatan operasionalnya melalui penggunaan teknologi cloud native.
Kyndryl akan mengintegrasikan open integration platform-nya yang diperkuat AI, Kyndryl Bridge, untuk meningkatkan operasional IT di unit panas bumi melalui otomasi dan AI operations (AIOps) yang canggih.
Transisi ke cloud ini tidak hanya mengurangi biaya operasional Star Energy Geothermal, namun juga meningkatkan agilitas dan skalabilitas, sehingga unit panas bumi dari Barito Renewables itu dapat merespons apapun perubahan kebutuhan bisnis dengan cepat.
Advertisement
Barito Renewables Gandeng Kyndryl Kembangkan AI Generatif
Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) produsen listrik tenaga panas bumi dan perusahaan energi bersih terkemuka di Indonesia melalui anak perusahaannya, Star Energy Geothermal, kini mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif atau GenAI dalam kegiatan operasionalnya melalui penggunaan teknologi cloud native.
BREN menggandeng Kyndryl (NYSE: KD), penyedia layanan infrastruktur IT terbesar di dunia. Kyndryl akan mengintegrasikan open integration platform-nya yang diperkuat AI, Kyndryl Bridge, untuk meningkatkan operasional IT di unit panas bumi melalui otomasi dan AI operations (AIOps) yang canggih.
Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables, Merly mengatakan teknologi cloud menjadikan lebih gesit, lebih terhubung dengan baik, dan agile secara teknologi saat berhadapan dengan permintaan dan preferensi yang terus berkembang di pasar energi.
"Sebagai jalan menuju masa depan, teknologi ini akan mendorong inovasi, efisiensi, dan sangat penting dalam mengoptimalkan operasional, mengurangi biaya, dan mendukung transisi kami ke energi terbarukan sekaligus mengukuhkan komitmen kami terhadap keberlanjutan,” kata Merly dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (12/12/2024).
Transisi ke Cloud
Merly menambahkan, transisi ke cloud ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan agilitas dan skalabilitas, sehingga unit panas bumi dari Barito Renewables itu dapat merespons apapun perubahan kebutuhan bisnis dengan cepat,sambil melakukan up atau down pada cloud-nya untuk menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, dinamika pasar, dan regulasi siber yang terus berkembang.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui ketahanan energi dan digitalisasi. Transisi ke energi bersih adalah peluang yang besar bagi Indonesia untuk melakukan diversifikasi ekonomi sekaligus menyediakan pasokan energi yang tercukupi dan terjangkau.
“Melalui kemitraan terpercaya yang sudah terjalin sejak 2017, Kyndryl akan memindahkan beban kerja IT Barito Renewables yang ada di lokasi operasional ke Microsoft Azure Cloud untuk mendorong inovasi cloud dan meningkatkan layanan pelanggan dengan energi bersih,” pungkasnya.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)