Pasar Asia Dibuka Melemah, Simak Prospeknya Hari Ini

Pasar saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada Rabu (16/4) setelah bursa Wall Street ditutup negatif semalam.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 16 Apr 2025, 08:18 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2025, 08:18 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada Rabu (16/4) setelah bursa Wall Street ditutup negatif semalam. Para investor masih mencermati laporan keuangan kuartalan dan kekhawatiran seputar tarif impor yang terus membayangi sentimen pasar global.

Dikutip dari CNBC, Rabu (16/4/2025), Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak mendatar di awal perdagangan. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2% dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melemah 0,18%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 terkoreksi tipis sebesar 0,08%.

Futures indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan di level 21.455, sedikit lebih rendah dibanding penutupan sebelumnya di 21.466,27.

Menanti Data Ekonomi China

Fokus utama hari ini tertuju pada data ekonomi China, termasuk rilis Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I. Konsensus ekonom yang dikutip Reuters memperkirakan ekonomi China tumbuh 5,1% secara tahunan, sedikit melambat dari 5,4% pada kuartal sebelumnya. Selain PDB, China juga akan merilis data produksi industri, penjualan ritel, dan tingkat pengangguran.

Namun demikian, UBS memangkas proyeksi pertumbuhan PDB China menjadi 3,4% untuk tahun 2025 dan 3% untuk tahun berikutnya.

Kepala ekonom UBS untuk China, Tao Wang, menyebutkan bahwa kenaikan tarif dari Amerika Serikat terhadap produk China dapat memangkas pertumbuhan ekonomi hingga lebih dari dua poin persentase.

 

Sentimen Perang Dagang

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Sementara itu, ketegangan dagang kembali meningkat setelah Bloomberg melaporkan bahwa China memerintahkan seluruh maskapai untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing. Langkah ini dinilai sebagai respons atas perang tarif yang terus berlanjut antara Beijing dan Washington.

Menurut Louis Navellier, pendiri dan ketua Navellier & Associates, langkah tersebut bisa membuka peluang negosiasi antara kedua negara.

“Tekanan dari sektor teknologi dan industri penerbangan seperti Boeing kemungkinan memicu desakan ke Gedung Putih agar segera menyelesaikan sengketa dagang ini,” ujar Navellier.

 

Saham di AS

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat juga melemah. Futures Dow Jones turun 139 poin (0,3%), S&P 500 melemah 0,7%, dan Nasdaq 100 turun 1,1% menjelang rilis data penjualan ritel dan laporan keuangan lanjutan kuartal pertama.

Pada penutupan perdagangan semalam, Dow Jones terkoreksi 155,83 poin (0,38%) ke level 40.368,96. Indeks S&P 500 turun 0,17% menjadi 5.396,63, dan Nasdaq Composite turun tipis 0,05% ke 16.823,17. Ketiga indeks utama ini melemah setelah sebelumnya mencatatkan dua hari penguatan beruntun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya