Dibayangi Penarikan Stimulus AS, IHSG Terkoreksi 43 Poin

Hingga penutupan perdagangan, IHSG melemah 43,98 poin (0,93%) ke level 4.674,11. Indeks saham bluechips turun 1,3%

oleh Syahid Latif diperbarui 25 Jul 2013, 16:07 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2013, 16:07 WIB
indeks-saham-iluts130603d.jpg
Kekhawatiran pencabutan program stimulus The Fed kembali menghantui pelaku pasar modal regional termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dipicu penurunan pengajuan klaim pengangguran di Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (24/7/2013), IHSG melemah 43,98 poin (0,93%) ke level 4.674,11. Tergelincirnya IHSG membuat indeks saham berkapitalisasi besar, bluechips, ikut meranggas sebesar 1,3%.

Terseretnya indeks ke zona merah dipicu 140 emiten yang mengalami koreksi harga sementara 113 lainnya beruntung bergerak stagnan. Meski diwarnai kejatuhan harga saham, sebanyak 91 emiten masih mampu bergerak di zona hijau.

Transaksi perdagangan kali ini mencapai 113.722 kali dengan saham berpindahtangan mencapai 3,27 miliar. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 4,22 triliun.

Pelemahan indeks bursa saham juga terjadi di hampir seluruh kawasan Asia Pasifik. Seluruh indeks bursa saham utama di kawasan ini kompak bergerak di zona merah. Hingga penutupan perdagangan pukul 16.00 WIB, pelemahan indek tertinggi dialami bursa saham Thailand BSE 30 Thailand yang turun 1,42%, diikuti STI Singapura 1,19% dan Nikkei Jepang 1,14%.

Pelemahan yang terjadi pada bursa saham regional terjadi karena kecemasan investor bahwa The Fed akan memangkas nilai stimulusnya. Sebelumnya, Pimpinan The Fed, Ben Bernanke, memastikan pemangkasan program stimulus AS hanya akan dilakukan jika kondisi perekonomian negara tersebut dianggap semakin membaik.

Kekhawatiran keringnya likuditas di pasar keuangan global juga memaksa investor asing kembali menarik dananya dari pasar modal domestik. Asing tercatat mencetak nett sell sekitar Rp 100 miliar.

Seluruh sektor saham di BEI bergerak di zona merah. Pelemahan terbesar dialami emiten sektor pertanian yang turun 2,12%, diikuti barang konsumsi 1,79%, keuangan 1,29%, pertambangan 1,19%, dan manufaktur 1,14%.

Top gainer kali ini dihuni oleh saham-saham GDYR yang naik Rp 1.000, GMTD Rp 600, JECC Rp 250, LPIN Rp 200, dan SRTG Rp 150.

Sementara penghuni top losser sebagian besar berasal dari saham-saham bluechips seperti UNVR yang melemah Rp 1.150, GGRM Rp 750, AALI Rp 750, dan ITMG Rp 600. Saham HMSP juga mencetak penurunan dengan melemah Rp 500 per lembar. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya