PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memenuhi pemanggilan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjelaskan terdepaknya perusahaan dari Indeks LQ45.
Direktur Keuangan Aneka Tambang (Antam) Djaja M Tambunan mengatakan, perseroan sudah memenuhi panggilan Kementerian BUMN untuk menjelaskan penyebab keluarnya perusahaan dari Indeks LQ45, dan juga perseroan sudah tercatat di Bursa Australia (ASX).
"Kami sudah memenuhi panggilan Kementerian BUMN, terkait keluarnya kami dari Indeks LQ45," ujar Djaja ketika ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin (19/8/2013).
Menurut Djaja, perseroan keluar dari Indeks LQ45 karena harga komoditas yang kian memburuk. Disebutkan sejak Juni 2012 hingga Juni 2013, harga komoditas terus anjlok.
Kondisi tersebut, membuat investor menarik investasinya dengan menggantikan portofolio bisnis ke sektor komoditas industri yang lain. "Masalah harga komoditas sangatlah utama, karena gejolak harga komoditas tidak bisa dipungkiri lagi.
Djaja berharap, harga komoditas membaik kembali dan menimbulkan dampak yang positif bagi perusahaan plat merah tersebut. Selain itu, tidak dipungkiri perseroan bisa masuk kembali ke Indeks LQ45. (Dis/Nur)
Direktur Keuangan Aneka Tambang (Antam) Djaja M Tambunan mengatakan, perseroan sudah memenuhi panggilan Kementerian BUMN untuk menjelaskan penyebab keluarnya perusahaan dari Indeks LQ45, dan juga perseroan sudah tercatat di Bursa Australia (ASX).
"Kami sudah memenuhi panggilan Kementerian BUMN, terkait keluarnya kami dari Indeks LQ45," ujar Djaja ketika ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin (19/8/2013).
Menurut Djaja, perseroan keluar dari Indeks LQ45 karena harga komoditas yang kian memburuk. Disebutkan sejak Juni 2012 hingga Juni 2013, harga komoditas terus anjlok.
Kondisi tersebut, membuat investor menarik investasinya dengan menggantikan portofolio bisnis ke sektor komoditas industri yang lain. "Masalah harga komoditas sangatlah utama, karena gejolak harga komoditas tidak bisa dipungkiri lagi.
Djaja berharap, harga komoditas membaik kembali dan menimbulkan dampak yang positif bagi perusahaan plat merah tersebut. Selain itu, tidak dipungkiri perseroan bisa masuk kembali ke Indeks LQ45. (Dis/Nur)