Manajemen PT Gading Development Tbk (GAMA) tetap berniat untuk menerbitkan obligasi atau surat utang senilai Rp 500 miliar pada 2014. Dana hasil penerbitan obligasi untuk pengembangan usaha perseroan.
Direktur PT Gading Development Tbk (GAMA), Gunawan Taslim mengatakan, hingga kini memang belum waktu pasti untuk menerbitkan obligasi itu. Meski demikian, perseroan tetap akan menerbitkan obligasi sambil menunggu saat yang tepat untuk menerbitkan obligasi.
Dana penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk ekspansi usaha perseroan dengan mengakuisisi lahan. Namun perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai akuisisi itu.
"Kami masih berminat mengeluarkan surat utang untuk membiayai pembelian tanah, pengembangan tanah dan biaya operasional. Pada November 2013, emisi surat utang itu masih tertunda. Tahun ini kami akan meneruskan emisi surat utang yang jumlahnya akan ditentukan sesuai dengan keadaan pasar," kata Gunawan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Jumat (24/1/2014).
Terkait proyek perseroan, Gunawan menuturkan, pihaknya masih dalam proses mengajukan perijinan untuk membangun dan melakukan design pembangunan daerah Solo Baru. Pada tahap pertama, perseroan akan mengembangkan lahan sekitar 17 hektar dari luas tanah 80 hektar.
"Rencana pembangunan Solo Baru telah dimulai dengan persiapan di lapangan dan berakhir pada 2025. Dana yang diperlukan untuk keseluruhan proyek Botanical City sebesar Rp 1,7 triliun, yang akan diambil dari kegiatan operasional dan pinjaman bank, " kata Gunawan.
Perseroan mencatatkan penjualan bersih naik menjadi Rp 74,17 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 65,09 miliar. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 15,55 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 5,15 miliar. (Ahm)
Direktur PT Gading Development Tbk (GAMA), Gunawan Taslim mengatakan, hingga kini memang belum waktu pasti untuk menerbitkan obligasi itu. Meski demikian, perseroan tetap akan menerbitkan obligasi sambil menunggu saat yang tepat untuk menerbitkan obligasi.
Dana penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk ekspansi usaha perseroan dengan mengakuisisi lahan. Namun perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai akuisisi itu.
"Kami masih berminat mengeluarkan surat utang untuk membiayai pembelian tanah, pengembangan tanah dan biaya operasional. Pada November 2013, emisi surat utang itu masih tertunda. Tahun ini kami akan meneruskan emisi surat utang yang jumlahnya akan ditentukan sesuai dengan keadaan pasar," kata Gunawan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Jumat (24/1/2014).
Terkait proyek perseroan, Gunawan menuturkan, pihaknya masih dalam proses mengajukan perijinan untuk membangun dan melakukan design pembangunan daerah Solo Baru. Pada tahap pertama, perseroan akan mengembangkan lahan sekitar 17 hektar dari luas tanah 80 hektar.
"Rencana pembangunan Solo Baru telah dimulai dengan persiapan di lapangan dan berakhir pada 2025. Dana yang diperlukan untuk keseluruhan proyek Botanical City sebesar Rp 1,7 triliun, yang akan diambil dari kegiatan operasional dan pinjaman bank, " kata Gunawan.
Perseroan mencatatkan penjualan bersih naik menjadi Rp 74,17 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 65,09 miliar. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 15,55 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 5,15 miliar. (Ahm)