Nama Bimbim Slank Dicatut Sebuah Iklan Kampanye

Baru-baru ini, muncul foto Bimbim seperti tengah berkampanye untuk sebuah partai.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 28 Mar 2014, 23:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2014, 23:00 WIB
slank-galeri-3-131019b.jpg
Penggebuk drum Slank, Bim-Bim memiliki obsesi terhadap TV online yang diberi nama Slank.tv (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Nama Bimbim dan Slank tak bisa dipungkiri menjadi magnet besar untuk menarik massa. Sadar akan hal tersebut, ada seseorang yang memanfaatkan nama besar Bimbim untuk kepentingan kampanye.

Baru-baru ini, muncul foto Bimbim seperti tengah berkampanye untuk sebuah partai. Pentolan Slank itu menunjukkan angka tiga dari jari kanannya. Di belakang Bimbim ada foto sebuah logo Slank berukuran besar. Sedangkan tulisan di foto tersebut bertuliskan: Pillih No.3 Jangan Golput.

Ketika dikonfirmasi, Bimbim sendiri tak terkejut dengan muncul fotonya tersebut. Namun drummer Slank ini menyayangkan ada sebagian orang yang dengan licik memanfaatkan namanya dan Slank.

http://cdn-e.production.liputan6.static6.com/medias/657093/big/BIM2.jpg?t=2034479925


"Dari Pemilu 1991, kalau nggak salah, bendera Slank selalu dibawa dalam kampanye partai. Kalau gue sih silakan saja, selama tidak memanipulasi kata-kata, itu kan bohong. Tapi kadang ada yang bikin seolah-olah gue mendukung partai atau caleg tertentu," kata Bimbim, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).

"Ada yang bilang Bimbim ngamuk-ngamuk, ngapain marah. Karena semua tahu Slank nggak mungkin begitu. Silakan pakai bendera Slank untuk kampanye, tapi jangan dimanipulasi," sambung Bimbim.

Bimbim dan Slank memang tak mau manggung selama musim kampanye 2014. Karena kebanyakan tawaran manggung biasanya untuk memeriahkan kampanye partai tertentu. Dalam hal ini, pencetak hits Terlalu Manis ini sepakat untuk tidak mendukung sebuah partai tertentu.

"Kami sudah sepakat kalau kami nggak mau diendorse oleh partai tertentu. Kami lebih mencari seorang negarawan sih. Makanya kami adakan acara Indonesia baru di SCTV. Kebetulan konsep kami dan SCTV bisa sejalan. Kami ingin ada presiden baru," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya