Marshanda yang Tak Lagi Jadi Lala di Sinetron Bidadari

Kontrak esklusif yang disandangnya membuat Marshanda tak bisa berekspresi untuk bermain di film.

oleh Aditia Saputra diperbarui 07 Mei 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2014, 15:00 WIB
Marshanda

Liputan6.com, Jakarta Tak dipungkiri sinetron Bidadari membuat nama Marshanda lebih jauh dikenal oleh masyarakat. Maklum saja, perannya sebagai seorang gadis manis yang selalu mendapatkan cacian dari ibu tirinya.

Namun belakangan setelah sekian tahun membintangi sinetron itu, Marshanda pun akhirnya harus melepasnya karena Caca lebih memilih pindah rumah produksi.

"Itu kan gosip orang. Nanti juga ilang sendiri. Lagipula, karena dirinya belum menandatangani kontrak kerja baru dengan pihak mana pun, Tak ada masalah. Cuma, kami memang sudah fix akan pindah ke Sinema Art," kata ibunda Caca Riyanti.



Bergabungnya Marshanda ke Sinemaart, menurut Riyanti, karena cerita sinetron yang ditawarkan cocok dengan keinginan Marshanda. "Memang ada pihak-pihak lain yang sudah menawarkan. Tapi sifatnya masih rahasia," ujar Riyanti.

Marshanda memang sempat digantikan oleh Angel Karamoy dalam perannya sebagai Lala. Namun, di akhir masa kontraknya dia masih menyelesaikan tugasnya.

"Awalnya, ketika saya nggak mau perpanjang, Multivision nggak kasih. Katanya, sayang kalau tidak diperpanjang. Apalagi rating Bidadari berada di atas," kata Riyanti.

Bahkan, ujar Riyanti, Multivision berusaha menahan Marsha. "Katanya, mereka akan bikin layar lebar dan Marsha main di situ. Cuma saya nggak percaya. Beberapa kali dibujuk, saya tetap menolak." kata sang ibu menyebut kontrak anaknya memang eksklusif.

Dengan kata lain, dirinya sebagai manajemen Marshanda merasa agak kecewa dengan pembatasan peran yang diberikan Multivision. "Kadang-kadang saja. Sayangnya, kalau ditawari di layar lebar, nggak bisa," keluhnya sambil memberi contoh, Marsha ditawari main sebagai gadis Bali.

Riyanti juga menjelaskan ada beberapa alasan lain mengapa Marshanda tidak lagi memperpanjang kontrak eksklusif. "Pertama, karena ia sudah mulai bosan. Saya juga ingin akting dia lebih berkembang. Di Bidadari I, jadwalnya berat banget. Selesainya malam, bisa sampai jam 24.00 atau 01.00, sementara paginya dia harus tetap sekolah," papar Riyanti.

Sementara itu Marshanda sendiri mengaku jika kontraknya telah habis dengan Multivision yang membuatnya tidak lagi memerankan sosok Lala di sinetron Bidadari.

"Aku sebetulnya bukan pindah PH. Kontrakku di Multivision sudah habis. Tinggal dua episode lagi. Habis itu, rencananya, sih, aku nggak ada sinetron lagi. Kebetulan saja dapat tawaran dari Sinema Art ini. Nggak ada salahnya, kan, aku ambil," ujarnya.

Marshanda membantah kabar jika tak diperpanjang kontraknya karena kerap datang telat. Menurutnya, ia hanya ingin memperluas wawasan semisal lewat layar lebar. Caca yakin, dengan usaha yang keras, ia dapat meraih yang terbaik. "Awalnya mungkin agak-agak kaku, ya. Tapi aku akan terus belajar. Baik lewat buku maupun sekolah akting," ujar Marshanda.

Karakter apa pun yang nantinya ditawarkan Sinema Art, ia sudah siap 100 persen. "Misalnya, dibentuk seperti Agnes, ya, aku harus siap. Itu, kan, pekerjaan aku dan suka ngelakuinnya. Jadi, harus siap," jelas Caca dengan yakin.

Toh, ia tak berniat benar-benar menghilangkan image Lala. "Aku sadar, kok, besar lewat itu. Tapi, toh, di sinetron lain, peranku pasti beda dan image itu akan berubah dengan sendirinya." Soal siapa penggantinya nanti, Caca belum tahu. Kabarnya, Dea Ananda yang jadi calon kuat. "Misalnya Dea, aku, sih, nggak apa-apa. Semoga Bidadari selanjutnya bisa tetap sukses," harapnya.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya