Benyamin S dari Nama Jalan Hingga Penghargaan Presiden

Nama Benyamin S begitu dikenang dan dihargai oleh pemerintah.

oleh Aditia Saputra diperbarui 15 Jul 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2014, 18:00 WIB
Benyamin S dengan Karya-karyanya yang Fenomenal
Kesuksesannya dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika.

Liputan6.com, Jakarta Tiga bulan pasca meninggalnya Benyamin S, tepatnya pada tanggal 6 Desember 1995 Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengabadikan nama Benyamin Sueb menjadi nama sebuah jalan di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat yang masa dahulu merupakan kampung di mana Benyamin dilahirkan dan dibesarkan.

Dalam Surat Keputusan yang di tanda tangani Gubernur DKI Jakarta waktu itu Surjadi Soedirdja tertanggal 6 Desember 1995, memutuskan untuk memberikan penghargaan dan mengenang jasa almarhum H. Benjamin Suaeb yang konsisten di dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi.

Penulisan nama Benjamin Suaeb yang tertulis di SK Gubernur tersebut merupakan nama asli Ben semenjak dilahirkan, dan di awal pencanangannya pun nama yang tertulis di marka plang nama jalan pun tetap tertulis H. BENJAMIN SUAEB. Namun, seiring berjalannya waktu dan seringnya masyarakat mengucapkan lafal Benjamin Suaeb dengan ucapan Benyamin Sueb  maka tak lama kemudian plang namanya di perbaharui menjadi H. BENYAMIN SUEB.


Terima Penghargaan dari Presiden

Terima Penghargaan dari Presiden

Tak hanya penghormatan dengan memberikan nama jalan. Pemerintah Republik Indonesia juga pada tanggal 8 November 2011 memberikan penghargaan BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA sekaligus gelar PAHLAWAN BUDAYA kepada beberapa orang yang di anggap berjasa di dalam memperkenalkan dan mengembangkan Budaya daerahnya, satu di antara yang menerima penghargaan tersebut adalah H. BENYAMIN SUAEB.

Penghargaan tersebut di berikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada ahli waris almarhum di Istana Negara Jakarta dalam rangka menyambut Hari Pahlawan. Dalam kesempatan ini H. Biem Benjamin yang juga merupakan putra ketiga bang Ben mewakili almarhum H. Benyamin S.

BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA adalah sebuah Penghargaan tertinggi di bidang Budaya yang diberikan oleh Pemerintah kepada orang-orang yang berjuang memajukan dan mengenalkan Budayanya sehingga dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional sebagai bentuk apresiasi yang diberikan Pemerintah.


Disamakan dengan Pitung

Disamakan dengan Pitung

Sosok Benyamin sendiri bisa disamakan dengan jawara-jawara dari Betawi yang bahu membahu mengusir penjajah dari tanah tercinta ini. Di akhir abad ke 19 kita sudah mengenal Jawara Betawi yang namanya sudah melegenda seperti PITUNG atau DJAMPANG dan sampai kini namanya tetap abadi.

Dan di abad ke 20 ini lahir kembali Jawara dari Betawi, tetapi perjuangan yang dilakukannya tidak dengan senjata seperti yang sudah dilakukan jawara-jawara sebelumnya, tetapi dengan jiwa seni yang dimiliki Benyamin S. Dia telah berjuang melestarikan dan memajukan Seni Budaya Betawi dengan cara-cara yang revolusioner sehingga bisa diterima dan dihargai oleh masyarakat Indonesia hingga mancanegara.(Adt/Rul)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya