16 Tahun Wafat, Hide X Japan Rilis Lagu Bareng Vocaloid

Lagu demo milik mendiang Hide selaku mantan gitaris X Japan, bakal dirilis menggunakan perpaduan teknik Vocaloid.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2014, 16:10 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 16:10 WIB
16 Tahun Wafat, Hide X Japan Rilis Lagu Bareng Vocaloid
Lagu demo milik mendiang Hide selaku mantan gitaris X Japan, bakal dirilis menggunakan perpaduan teknik Vocaloid.

Liputan6.com, Tokyo Mendiang Hide yang semasa hidupnya berkarier sebagai musisi sekaligus gitaris X Japan, belakangan ini dikabarkan bakal merilis lagu terbarunya. Lagu tersebut merupakan rekaman lama yang diperbaharui melalui sentuhan program Vocaloid.

Dilansir dari Anime News Network, Jumat (24/10/2014) lagu terakhir milik musisi asal Jepang yang wafat pada 1998 itu, akan diluncurkan pada Desember 2014. Teknologi sintesis (perpaduan) Vocaloid yang digunakan, kabarnya didukung oleh Yamaha.



Lirik beserta musik dari lagu yang diberi judul Co Gal itu, ditulis langsung oleh Hide. Sementara, teknik Vocaloidnya sendiri diambil berdasarkan suara rekaman Hide yang masih dalam format demo sebelum ia wafat.

Proses perombakannya sendiri memakan waktu dua tahun demi memperingati ulangtahunnya yang ke-50 pada 13 Desember 2014 mendatang. Lagu terakhirnya itu, nantinya akan dimasukkan ke sebuah album yang diluncurkan oleh Universal Music pada 10 Desember 2014.



Makna lagu Co Gal merupakan sebuah sindiran terhadap demam mode busana "Kogal" yang dilakukan oleh gadis-gadis SMA dengan mengenakan rok mini dan kaus kaki longgar di sekitar era 1998.

Surat kabar Sports Nippon sempat melaporkan bahwa salah satu sumber terpercaya mengatakan bahwa rekaman demo Co Gal benar-benar berasal dari suara Hide. Lagunya pun menjadi tembang kedua yang belum pernah dirilis setelah Junk Story pada 2007 lalu.

Co Gal awalnya ingin dimasukkan ke dalam album solo Hide bertajuk Ja Zoo pada 1998 setelah X Japan bubar. Sayangnya, setelah kematian Hide, banyak lagu yang terbengkalai dan masih berupa demo serta lirik. Sehingga, masih banyak judul yang belum sempat direkam olehnya. Beberapa lirik malah sudah dimasukkan ke dalam museum Yokosuka.



Dalam proses pembuatannya, tim kreatif lagu mengekstraksi sampel suara hide saat bernyanyi dari rekaman demo dan secara hati-hati dipadukan dengan teknologi Vocaloid. INA, musisi 49 tahun dan teman dekat hide merupakan sosok yang mengatur hal tersebut hingga menghasilkan suara napas dan isyarat lain agar lagunya terdengar realistis.

Selain Co Gal, di album yang akan datang juga bakal terdapat tembang-tembang lawas seperti Tell Me, Pink Spider, dan lagu hit lainnya. Hiroshi Matsumoto selaku adik sekaligus manajer Hide mengatakan bahwa ia tidak pernah membayangkan akhirnya mereka bisa merampungkan album solo Hide bertajuk Ja Zoo seperti yang direncanakan. Ia mengaku kalau rasanya seperti mimpi bisa mewujudkan apa yang seharusnya terjadi saat ulangtahun ke-50 Hide.



Meskipun Hide sudah tiada, namun Yoshiki (drum) bersama Toshi (vokal), Pata (gitar), dan Heath (bass) membentuk kembali X Japan pada 2007 dengan tambahan gitaris Luna Sea bernama Sugizo. Pada 2011, bassis pertama mereka bernama Taiji wafat dengan dugaan bunuh diri.

X Japan terbentuk sejak 1982 dan hanya memiliki 5 buah album yang mampu mengantarkan seluruh personelnya ke puncak popularitas. Band asal Chiba ini sukses berkat album-album seperti Vanishing Vision (1988), Blue Blood (1989), Jealousy (1991), Art of Life (1993), dan Dahlia (1996) yang mampu mengangkat mereka menjadi sosok paling disegani di ranah musik Negeri Sakura. (Rul/Feb)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya