Kris dan Luhan Terkena Karma Setelah Digugat SM Entertainment?

Kris dan Luhan yang awalnya melayangkan gugatan kepada SM Entertainment kini berubah drastis, keadaan pun berbalik.

oleh Desika Pemita diperbarui 20 Feb 2015, 15:10 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2015, 15:10 WIB
Cerita Kepergian Kris dan Luhan dari EXO
Simak perasamaan yang terjadi pada gugatan yang dilakukan Kris dan Luhan terhadap agensinya, SM Entertainment.

Liputan6.com, Seoul Pada awalnya, segala sesuatu tampak lancar untuk mantan personel EXO Kris dan Luhan yang menjajal berkarir solo di Tiongkok. Keduanya hengkang dari boy band yang membesarkan namanya, EXO dengan cara yang kontroversial yaitu menggugat agensi yang mengasuh mereka, SM Entertainment.

Kris mengajukan gugatan terhadap SM Entertainment pada Mei 2014. Ia menuntut pembatalan kontrak eksklusif dengan label terbesar di Korea Selatan. Tak lama, Luhan mengikuti jejak Kris pada Oktober 2014.

Keduanya pun menentang spekulasi beredar jika karier mereka akan mengalami hambatan karena menetang agensi terbesar K-Pop. Namun Kris dan Luhan bernasib baik di Tiongkok. Mereka membintangi beberapa film dan serial TV. Kris menjajal bermain dalam film Sombody to Love dan Luhan dengan Back to 20.

Kris EXO Dikritik Akibat Foto Merokok Beredar Luas

Tapi sekarang, keduanya tampak terkena `karma` dari tindakan hukum melawan raksasa industri di Korea Selatan. SM Entertainment justru menggugat balik Kris dan Luhan di Pengadilan Tinggi Shanghai, Tiongkok, awal Februari 2015. SM Entertainment menilai jika keduanya masih terikat kontrak pada agensinya.

Kris dan Luhan dijadwalkan tampil dalam program TV Imlek Tahun Baru "Gala Tahun Baru di stasiun televisi Tiongkok CCTV." Acara TV yang paling banyak ditonton di Tiongkok selama masa liburan dengan meraih lebih dari 700 juta pemirsa rata-rata.



Namun CCTV tiba-tiba menarik keputusan untuk mengeluarkan mantan anggota EXO dalam acara tersebut. Setelah laporan dari SM Entertainment, pengamat industri di Tiongkok meramalkan bahwa SM Entertainment telah unjuk gigi dengan kekuasaan yang dimiliknya pada jaringan TV.

"Hallyu telah lama berakar di Tiongkok. Perusahaan hiburan Cina memiliki minat yang besar di pasar Korea. Mereka tidak ingin meninggalkan kesan negatif di Korea," ujar pengamat industri, dilansir dari The Korean Herald, Jumat (20/2/2015).

Sementara itu, EXO yang awalnya terdiri dari 12 personel memang terbagi dalam dua sub-unit yaitu EXO-M dan EXO-K. EXO dibentuk untuk menargetkan pasar musik Korea dan Tiongkok. Kini, EXO hanya tinggal 10 personel.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya