Liputan6.com, Jakarta Kontroversial foto Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri tengah mengenakan baju berlambang palu arit PKI sempat menghebohkan jagad maya. Selang sehari terpilih sebagai Puteri Indonesia, Anin --sapaan Anindya Kusuma Putri-- langsung mendapat kritik pedas dari followers-nya.
Maklum, palu arit yang lekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi hal sensitif dan tabu di tengah masyarakat Indonesia. Makanya, ketika simbol itu dikenakan, lantas Anin pun langsung jadi bulan-bulanan bullying followers. Gara-gara hal itu, dara 23 tahun itu pun mengaku sempat stres.
"Menangis nggak, stres sedikit iya. Karena nggak semua orang punya pengalaman sama seperti saya. Makanya saya sendiri mau klarifikasi," ungkap Anindya Kusuma Putri di Graha Mustika Ratu, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (24/2/2015).
Sebagai rakyat Indonesia, Anin tahu betul sejarah kelam PKI. Makanya ia buru-buru menghapus foto tersebut setelah menjadi bahan bullying netizen. Ditambah lagi, orangtua Anin ikut menyuruhnya melakukan klarifikasi kepada masyarakat.
"Saya tahu (artinya), karena itu ada dasar hukumnya. Kita nggak boleh menyebarluaskan arti lambang itu (palu arit). Saya di sosmed nggak menjelaskan apa artinya, saya hanya menyampaikan ini ideologi Vietnam, beda dengan Indonesia yang punya garuda," terang Anindya Kusuma Putri.
"Papa juga langsung bilang supaya yang di Instagram ditanggapi. Saya juga mungkin akan lebih melihat Indonesia dengan latar belakang berbeda," tandasnya.
Usai kejadian ini, Anindya Kusuma Putri berjanji akan lebih berhati-hati sebelum melakukan sesuatu. "Setelah kejadian ini saya akan lebih berhati-hati lagi meng-upload apapun itu. Karena sudah jadi sorotan masyarakat," tandas Anindya Kusuma Putri. (Ras/Mer)
Â
Advertisement
Baca juga: