Suami Arumi Bachsin Bangga Satu Almamater dengan Lee Kuan Yew

Emil mengaku meninggalkan kesedihan mendalam dengan meninggalnya pendiri Singapura itu.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 25 Mar 2015, 21:50 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 21:50 WIB
Arumi Bachsin dan Emil Dardak
Arumi Bachsin dan Emil Dardak saat menggelar konferensi pers usai melehirkan putri pertamanya (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Wafatnya pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, membuat banyak pihak kembali mengenang kebesaran tokoh Asia tersebut. Siapa sangka, suami Arumi Bachsin, Emil Dardak, ternyata merupakan satu almamater dengan Lee Kuan Yew. Setelah menjadi juara pertama pelajar teladan se-DKI Jakarta tahun 1997, Emil kemudian lanjut memenangkan beasiswa ASEAN untuk belajar di sekolah paling prestisius di Singapura, Raffles Institution. Sekolah yang didirikan Sir Thomas Stamford Raffles sejak tahun 1823 ini memang memiliki jebolan-jebolan yang luar biasa, salah satunya Lee Kuan Yew, serta Perdana Menteri kedua Singapura, Goh Chok Tong.

"Meninggalnya Lee Kuan Yew meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi kami, para alumnus Raffles Institution, karena beliau adalah alumnus yang paling kami banggakan. Saya tentunya bangga bisa satu almamater dengan tokoh besar seperti beliau," ujar Emil yang pernah meraih Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang ini saat ditemui baru-baru ini.

Jika Lee Kuan Yew melanjutkan pendidikan ke University of Cambridge di Inggris, Emil Dardak juga menempuh pendidikan di universitas terbaik Inggris, yaitu University of Oxford. Apakah kemudian Emil Dardak akan mengikuti langkah Lee Kuan Yew untuk terjun ke politik?

Sebagaimana santer diberitakan, Emil Dardak menjadi salah satu figur yang difavoritkan untuk menjadi Walikota Depok selanjutnya, namun belakangan ini muncul pula kabar bahwa Emil Dardak akan maju di Pilkada Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

Saat coba dikonfirmasi, penyanyi jazz yang juga putra mantan wakil menteri Pekerjaan Umum ini menjawab, "Menjadi kepala daerah adalah keputusan yang luar biasa besar bagi saya dan keluarga, dan lebih penting lagi, bagi kemaslahatan masyarakat. Saya sudah 14 tahun berkarir di dunia profesional, dan saat ini, jujur saya memang sedang merenungkan dalam-dalam apakah berjuang di Pilkada mendatang akan menjadi suatu jalan yang terbaik dan diridhoi Allah SWT," katanya.

Saat ditanya apakah memilih Trenggalek atau Depok, pejabat senior PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) ini dengan tegas menjawab, "Jika Allah SWT menuntun saya ke jalan Pilkada, tentunya nanti akan jelas dimana saya akan berjuang. Yang jelas, hari ini, fokus pengabdian saya kepada negara adalah melalui BUMN Penjaminan Infrastruktur Indonesia," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya