Jalani Puasa di Penjara, Hengki Kawilarang Merasa di Pesantren

Hengki Kawilarang dibawakan makanan kesukaan oleh keluarga saat Idul Fitri.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 23 Jul 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2015, 19:00 WIB
Hengki Kawilarang
Hengki Kawilarang [Foto: Panji Diksana/Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta Hengki Kawilarang harus menjalani Ramadan dan Idul Fitri di penjara karena terlilit kasus arisan bodong senilai Rp1,5 miliar.
Namun bagi Hengki, tak ada perbedaan baginya dalam menjalani ibadah puasa di penjara. Malah, Hengki merasa lebih khusyuk beribadah selama berada di penjara.

"Puasa alhamdulillah lancar. Rasanya seperti di pesantren, puasa nggak ada yang batal. Tarawih berjamaah, bisa khatam Alquran dan lain-lain," kata Hengki usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (23/7/2015).

Hengki Kawilarang [Foto: Panji Diksana/Liputan6.com]

Ketika Ramadan selesai, Hengki juga merayakan Idul Fitri di dalam penjara. Pada hari ketiga Lebaran, Hengki pun dijenguk oleh keluarganya dan dibawakan makanan kesukaannya.

"Dijenguk orangtua di hari ketiga. Mereka bawa makanan buat saya. Ikan pesmol, makanan kesukaan saya, saya nggak meminta. Mamah saya tahu kesukaan saya," ujar Hengki.

Hengki Kawilarang [Foto: Panji Diksana/Liputan6.com]

Hengki Kawilarang ditangkap polisi pada 15 April 2015. Desainer kondang itu diduga melakukan arisan bodong dan melarikan uang milik pakar herbal Jeng Ana. Akibat perbuatan Hengki, Jeng Ana mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 1,5 miliar.

Dari total utang Rp 1,5 miliar, Hengki baru membayar sebesar Rp 100 juta. Oleh karena itu, Hengki diduga melanggar pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman penjara paling lama empat tahun. (Fac/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya