Liputan6.com, Jakarta Setiap budaya, umumnya punya mitos makhluk halusnya sendiri. Bila masyarakat Indonesia 'akrab' dengan kuntilanak, maka masyarakat di belahan dunia barat, banyak yang merasa terteror dengan keberadaan makhluk bernama SlenderMan.
Namun berbeda dengan kuntilanak yang berakar dari kepercayaan yang relatif telah lama ada di masyarakat, Slender Man sebenarnya baru 'lahir' pada tahun 2009 lalu, lewat sebuah meme yang dibuat oleh Eric Knudsen.
Advertisement
Baca Juga
Slender Man, karakter yang digambarkan sebagai seorang lelaki tanpa wajah yang bertubuh jangkung dan memiliki hobi menguntit korbannya ini, lantas menjadi populer luar biasa. Karakter ini muncul dalam game, cerita pendek yang dibuat para penggemar, hingga web series.
Meski 'hanya' berasal dari meme, Slender Man ternyata begitu efektif mengundang ketakutan bagi sebagian orang, terutama anak-anak dan remaja. Tahun 2014 lalu, dua remaja menusuk kawannya sampai nyaris tewas demi menangkal kejaran Slender Man. Di tahun yang sama, seorang remaja mencoba membakar rumahnya saat ibu dan adiknya tengah berada di dalamnya. Cerita Slender Man yang kerap dibaca oleh anak ini, lagi-lagi disebut sebagai biang kerok peristiwa ini.
Baru-baru ini, Slender Man dikabarkan bakal 'memperluas sayap'. Tak hanya di dunia maya, ia akan dihidupkan dalam sebuah film panjang. Dilansir dari The Verge, Senin (9/5/2016), hal ini dilaporkan pertama kali oleh The New York Times.
Screen Gems, anak perusahaan Sony Pictures, dikabarkan tengah bernegosiasi dengan Mythology Entertainment untuk dapat memproduksi dan mendistribusikan film tentang makhluk supranatural yang selalu digambarkan tampil dengan jas tersebut. Mythology Entertainment sendiri, telah membeli hak cipta atas Slender Man dari Eric Knudsen.
Belum ada informasi seperti apa cerita Slender Man bakal dibuat. Namun, bila perjanjian kerja sama ini berjalan lancar, maka proses produksi akan dimulai musim gugur tahun ini. (Rtn/fei)