Liputan6.com, Jakarta - Industri hiburan Tanah Air masih berduka atas kepergian salah satu musisi seniornya yakni Deddy Dores. Meninggalnya Deddy Dores tentunya menyisakan luka mendalam tidak hanya bagi keluarga tapi juga para sahabat, termasuk Nicky Astria.
Sebagai sahabat, Nicky Astria cukup khatam bagaimana lika-liku perjalanan karier almarhum di industri musik Indonesia. Diceritakan Nicky lewat Instagram pribadinya, Deddy Dores mengawali kariernya sebagai musisi rock.
Advertisement
Baca Juga
Â
Advertisement
Ia pernah bergabung dengan Giant Step, menghasilkan satu album bertajuk Mark I. Deddy juga pernah gabung dengan God Bless bersama Ahmad Albar meski tak sampai rekaman.
Â
Baca Juga
Meski begitu, Deddy Dores tidak pantang menyerah. Di pertengahan tahun 1980-an, almarhum bergabung dalam band Superkid bersama Deddy Stanzah dan Jelly Tobing, yang membuat namanya langsung melejit.
"Inilah satu-satunya band dengan format trio yg sanggup menandingi kedahsyatan SAS group. Berhasil melahirkan empat album, karir Superkid termasuk singkat namun hiruk pikuk oleh pemberitaan, persis seperti salah satu judul mereka : "Trouble Maker"," tulis Nicky di Instagram, Rabu (18/5/2016).
Â
Pernah suatu kali Deddy Dores diminta seorang produser membuat lirik lagu untuk penyanyi wanita baru. Lantaran terdesak, Deddy pun terpaksa membuatnya sambil menyetir mobil.
Karena itulah Nicky Astria menyebut Deddy sebagai seorang pencipta mantra. Karena lewat tangan dinginnya, lahir penyanyi-penyanyi bertalenta. Sebut saja Nike Ardilla, Nafa Urbach, Mayangsari, Twin Sister, Poppy Mercury hingga band rock Freedom of Rhapsodia.
Â
"Deddy Dores sukses di dua sisi meski dalam dimensi yg berbeda. Kini pemilik mantra itu telah meninggalkan kita. Dunia musik kehilangan lagi salah satu tokoh. Selamat jalan Kang .....," ungkap Nicky Astria.