Saat Nicholas Saputra jadi Penawar Rasa Bosan Film Dokumenter

Nicho menarasikan tokoh inspiratif Soedji Wiryoatmadja, sorang arsitek dan Chairil Anwar, seorang sastrawan.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 04 Agu 2016, 04:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 04:00 WIB
20160411- Nicholas Saputra -AADC 2-Jakarta- Herman Zakharia
Pemain AADC 2, Nicholas Saputra di acara Chit-Chat Seru di Liputan6.com, Jakarta, Senin (11/4/2016). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Tak dapat dipungkiri, sebagian orang merasa bahwa menonton film dokumenter tak semenarik film komersil. Itu lantaran film dokumenter cenderung memiliki alur cerita membosankan.

Nicholas Saputra (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Menggarap film dokumenter berjudul Maestro dan Tokoh Indonesia, Mira Lesmana dan Riri Riza punya trik sendiri agar film tidak terasa membosankan.

Salah satu triknya adalah menyisipkan suara Nicholas Saputra pada 15 menit pertama. Nantinya, Nicho akan menarasikan tokoh inspiratif Soedji Wiryoatmadja, sorang arsitek dan Chairil Anwar, seorang sastrawan.

"Kami buat untuk 15 menit sebagai awalan untuk berkenalan dengan tokoh yang dikenalkan. Dan Nicholas Saputra yang menceritakannya, jadi penonton tidak akan bosan," tutur Mira Lesmana di Jl. Agus Salim, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

Lagi pula, Maestro dan Tokoh Indonesia bukan jenis film feature dokumenter yang rata-rata memiliki durasi panjang. Film ini memiliki durasi total 45 menit.

Sesuai misinya, film ini dibuat untuk menginspirasi anak muda untuk maju dan berkembang. Seperti halnya Chairil Anwar yang kariernya telah melambung di usia belia. Karenanya, film dokumenter ini telah didesain sedemikian rupa agar tak membosankan.

Nicholas saputra memiliki hobi jalan-jalan yang akut (sumber. swaragamafm)

Maestro dan Tokoh Indonesia dibuat dalam rangka memperingati hari ulang tahun PT Pembangunan Jaya yang ke 55 tahun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya