Liputan6.com, Jakarta - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus menjadi momen yang sangat berharga. Seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat, dari Sabang sampai Merauke merayakannya dengan berbagai macam permainan daerah.
Hal itu juga sempat dirasakan oleh Cut Tari. Cut Tari masih ingat, ketika kecil dirinya sempat ikut banyak perlombaan. Baginya, mengikuti dan memenangkan perlombaan bagian dari memeriahkan perayaan kemerdekaan Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Dulu suka ikut lomba. Lomba main gundu, balap karung. Jalan pakai bakiak juga pernah," ujar Cut Tari di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Saat ikut perlombaan, Cut Tari mengaku tak bisa curang. "Mana bisa gue curang, kan masih kecil juga. Lagian emang enggak pernah main curang, kan masih kecil, masih polos waktu itu," janda satu anak ini menuturkan.
Selain ikut perlombaan, Cut Tari juga sering mengisi panggung hiburan untuk anak-anak. "Isi panggung hiburan 17 Agustus-an juga pernah, kayak nari-nari sama anak-anak komplek. Aktif ye gue," Cut Tari menambahkan.
Namun sayang, kini Cut Tari tak lagi merasakan kegembiraan yang berlebih dalam menghadapi momen perayaan kemerdekaan Indonesia. Tak seperti masa kecilnya dulu. Pun begitu, bukan berarti dirinya kehilangan rasa nasionalismenya.
"Yang dikangenin tuh euforianya yah, tapi mungkin karena gue sudah gede kali ya, jadi enggak dapatin itu. Tapi semangat nasionalisme itu yang harus gue jaga, termasuk gue ajarin ke anak," Cut Tari mengakhiri. (Fac/Gie)