Musisi Spanyol Ini Terpukau Main di Jazz Gunung

Kondisi iklim yang sangat dingin di Gunung Bromo mempengaruhi alat musik para musisi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Agu 2016, 04:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2016, 04:00 WIB
Jazz Gunung
Panggung di Jazz Gunung 2016. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Probolinggo - Sekitar pukul 16.25 WIB, kabut asap sudah mulai menampakkan dirinya di sekitaran area Jazz Gunung yang berlokasi di Jiwa Jawa Resort Bromo Probolinggo Jawa Timur. Pagelaran Jazz Gunung yang sudah kedelapan kalinya ini digelar di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut.

Dan sekitar 2.000 Al-Jazziyah atau sebutan untuk pengunjung Jazz Gunung sudah memadati lokasi acara. Pada Pagelaran Jazz Gunung yang mengambil tema Pesta Merdeka di Puncak Jazz Raya karena berdekatan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia ini terdapat banyak pengalaman yang cukup menarik.

Konferensi pers Ijen Summer Jazz, Kamis (21/7/2016) di Jakarta. (Jazz Gunung)

Salah satunya adalah Ian Scionti Trio. Musisi Jazz asal negeri Spanyol ini mengakui bahwa bermain di Jazz gunung ini sangat berbeda dengan ditempat lain.

"Dinginnya di sini kering dan sangat berbeda dengan dinginnya di Eropa yang basa," kata Ian, salah satu pemain gitar Ian Scionti Trio, Jumat (19/8/2016).

Indah dan sejuknya pegunungan Bromo, Tengger, dan Semeru, kembali menjadi latar perhelatan Jazz Gunung.

Ian juga mengakui bahwa temannya yang bermain bass juga sempat beberapa kali menyetel kunci senar bassnya. "Dinginnya di sini mempengaruhi alat musik kami tetapi tidak mempengaruhi penampilan kami, ini sangat luar biasa," ujar Ian.

Pada hari pertama Jazz Gunung ini menampilkan beberapa musisi dari dalam dan luar negeri diantaranya Fusion Jazz Community, Samba Sunda, Ian Scionti Trio, Ring Of Fire featuring Bonita dan Ricad Hutapea, Dwiki Dharmawan Jazz Connection, Ermy Kulit, Shaggdog.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya