Liputan6.com, Jakarta - Pelaporan Shinta Bachir oleh terpidana kasus prostitusi artis online Robby Abbas seperti mengingatkan kepada kasus pedangdut Hesty Klepek Klepek.
Hesty Klepek Klepek alias Hesty Aryatura adalah penyanyi dangdut kelahiran Bandung, 18 Mei 1994. Di tahun 2014 ia melejit dengan lagu "Klepek Klepek".
Advertisement
Baca Juga
Pada 19 Februari 2016, Hesty digelandang ke kantor kepolisian Bandar Lampung bersama empat orang lainnya, termasuk tersangka muncikari yang diduga melakukan perdagangan manusia.
Kabarnya polisi turut menyita alat kontrasepsi sebagai barang bukti. Menurut pengakuan Kasubdit Renakta Ajun Komisaris Besar Ferdyan Indra Fahmi, Hesty yang mengaku telah bersuami itu dibayar hingga mencapai Rp100 juta untuk melayani pria hidung belang sampai pagi.
"Ya puluhan juta dan mencapai Rp 100 juta. Enggak enak kalau saya ungkap berapanya," ungkapnya.
Wanita berusia 22 tahun itu ditangkap di sebuah hotel berbintang saat dalam kondisi mengandung empat bulan. Hesty mengaku kepergiannya ke Lampung karena ada tawaran menyanyi off air di luar kontraknya bersama labelnya, Nagaswara Music & Publishing.
Namun menurut sang pengacara, Hesty ikut digiring karena kedapatan sedang bersama pelaku perdagangan manusia hingga statusnya adalah saksi korban.
Dua kali tersandung kasus prostitusi
Kasus prostitusi ternyata bukan hal yang asing bagi Hesty. Sebelumnya di tahun 2015 Hesty juga sempat masuk ke dalam daftar prostitusi artis yang dibeberkan muncikari Robby Abbas.
Bahkan pedangdut ini kabarnya mematok tarif sebesar Rp 40 juta untuk sekali kencan. Karena gosip tersebut, Hesty mendadak tenar di dunia maya dan sempat menempati urutan ketiga daftar pencarian (keyword) teratas di Google.
Menjawab gosip tersebut, Hesty langsung memberikan klarifikasi.
"Terserah saja deh mau bilang apa mau benar atau tidak. Ya dari Hesty-nya yang penting sudah klarifikasi, Hesty enggak kenal dengan RA (Robby Abbas -red) dan enggak punya kontak BBM RA. Gila kali, mobil saja masih nyicil, rumah juga baru bikin. Lagian mahal banget kalau sampai Rp 40 juta, honor off air aku saja cuma Rp 30 juta," ungkap Hesty.
Advertisement
Pihak label merasa dirugikan
Karena insiden di Lampung tersebut, pihak Nagaswara mau tak mau ikut menanggung malu dan merasa dirugikan. Hingga sempat beredar kabar bahwa Hesty Klepek Klepek terancam dipecat, walaupun saat insiden penangkapan Hesty sedang mengambil cuti hamil.
Namun pihak label akhirnya memutuskan akan memberikan keputusan tentang status Hesty setelah mengetahui hasil proses hukum yang berjalan. CEO Nagaswara, Rahayu Kertawiguna, mengungkapkan bahwa jika Hesty terbukti bersalah, akan dipecat. Tetapi jika hakim belum memberi keputusan, pihak label akan menunggu keputusan tersebut.
Pengakuan eksklusif dari Hesty
Usai insiden di Lampung, Hesty kabarnya sempat 'menghilang' untuk menenangkan diri, hingga akhirnya muncul kembali dan melakukan sesi wawancara secara eksklusif dengan tim Liputan6.com beberapa waktu silam.
Dengan berlinang air mata, Hesty mengungkapkan perasaannya dan membeberkan alasan bahwa ia datang ke Lampung murni untuk manggung.
"Malu, pasti malu banget. Tapi mau marah juga marah ke siapa, orang-orang di sana pada ngeliat Hesty. Hesty mau minta maaf sama fans Hesty. Terutama keluarga besar Nagaswara, dan keluarga Hesty," ucapnya.
Hujatan di media sosial oleh netizen pun membuat Hesty sakit hati. Apalagi keluarganya ikut membaca komentar-komentar pedas yang masuk.
"Mamaku yang paling sedih. Apalagi dia aktif di media sosial, setiap hari dia ngeliat komentar-komentar itu, setiap hari makin banyak haters yang bully Hesty," imbuh Hesty.
Advertisement