Tayang di Indonesia, LSF Tak Mau Isi Film Headshot Hilang

Aktor utama Headshot, Iko Uwais, menyebut ia merasa puas dengan kerja LSF dalam film-filmnya terdahulu,

oleh Ratnaning Asih diperbarui 11 Nov 2016, 21:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 21:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak bangga melihat Headshot, film asli buatan anak Indonesia, diapresiasi oleh publik internasional? Hal serupa, juga dirasakan oleh anggota Lembaga Sensor Film (LSF).

Selama ini, sejumlah masyarakat masih meyakini bahwa LSF adalah pihak yang kerap main potong adegan-adegan dalam film yang dinilai tak pantas. Lantas, bagaimana nasib Headshot yang penuh adegan brutal saat ditayangkan di Indonesia?

Cuplikan film Headshot (YouTube)

Syamsul Lusa, salah seorang anggota LSF, menyebut dirinya tak keberatan dengan adegan baku hantam dalam Headshot. "Karena konteksnya kan silat. Kalau silat, pasti berdarah," ujarnya dalam pertemuan dengan sineas Headshot di Gedung Film, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016).

Lagipula, ujarnya menambahkan, film Indonesia sudah diatur berdasarkan klasifikasi rating usia. Sehingga seharusnya, film ini tak disaksikan oleh penonton yang belum pantas menontonnya. Hanya saja, kadang penonton tak memiliki kesadaran untuk menaati klasifikasi yang telah ditetapkan ini.

"Karena itu kita menggalakkan sensor mandiri, mengajarkan masyarakat untuk menonton film secara benar," kata Arturo Gunapriatna, anggota LSF yang lain.

Cuplikan film Headshot (YouTube)

Para anggota LSF ini menambahkan, mereka tak ingin asal potong adegan. Mereka tak mau ada adegan yang dihilangkan dari Headshot, yang lantas menghilangkan esensi film ini. Apalagi, film garapan Mo Brother ini telah mendapat pengakuan dari dunia internasional.

"Jangan sampai orang luar bilang film ini bagus, tapi begitu diputar di Indonesia, orang sini bingung, di mana hebatnya?" kata Syamsul Lusa menambahkan.

Hal senada, juga diungkapkan oleh Ahmad Yani Basuki, Kepala LSF. Ia menyebut bahwa anggapan soal lembaga ini kerap asal memotong film, juga tak benar. Pasalnya, mereka juga peduli dengan perkembangan film Indonesia. "Kami merasa ikut memiliki film-film Indonesia yang masuk kepada kami," katanya.

Di lain pihak, aktor utama Headshot, Iko Uwais, menyebut ia merasa puas dengan kerja LSF dalam film-filmnya terdahulu yang juga terbilang keras, seperti dua film The Raid. "Saya dulu memikirkan bagaimana nanti saat ditayangkan. Tapi setelah melihat hasilnya, saya merasa LSF telah bekerja secara bijak," katanya.

 Kunjungan pemain dan sutradara film Headshot ke kantor Liputan6.com, Jakarta, Jumat (11/11). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Sementara itu, Headshot yang dibuat oleh rumah produksi Screenplay Infinite Films, bercerita tentang seorang pria bernama Ishmael (Iko Uwais) yang ditemukan dengan luka tembak di kepalanya. Ia lantas dirawat oleh Ailin (Chelsea Islan), seorang dokter muda yang begitu tertarik dengan latar belakang Ishmael.Ternyata Ishmael memiliki masa lalu kelam yang, akhirnya menyeret Ailin dalam bahaya.

Headshot yang juga dibintangi oleh Julie Estelle dan Zack Lee ini akan ditayangkan di Indonesia pada 8 Desember 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya