Liputan6.com, Jakarta Dangdut Academy Asia 2 yang tayang di Indosiar setiap hari pukul 18.00 WIB memasuki babak 6 besar. Hanya tinggal enam kontestan yang masih bertahan di ajang adu bakat nyanyi dangdut lintas negara ini.
Keenam kontestan tersebut dinilai adalah yang terbaik karena berhasil menyingkirkan 30 peserta lainnya dari enam negara. Menariknya, tak hanya aksi panggung dan kualitas vokal dari keenam kontestan saja yang menarik perhatian.
Advertisement
Baca Juga
Pemirsa setia D'Academy Asia 2 juga menyoroti kiprah para pakar musik yang menduduki kursi dewan juri voting. Seperti diketahui, dari enam negara, Singapura dan Thailand hanya diwakili satu juri. Sedang empat negara lain memiliki dua juri yang melakukan tugasnya secara bergantian. Total, ada 10 juri yang bertugas memberi nilai sebagai penentu tersenggolnya kontestan.
Dari ke-10 juri tersebut, ada beberapa nama yang mencuat dan kerap jadi bahasan para penggila D'Academy Asia 2 tiap Konser Result usai digelar. Tak hanya itu, mereka juga harus rela jadi bahan perundungan alias bully netizen di media sosial. Mengapa netizen melakukan hal ini? Lalu siapa saja juri voting yang paling sering mendapat sorotan netizen di D'Academy Asia 2?
Sukree Mamagh (Thailand)
Nama pertama datang dari juri baru di D'Academy Asia 2, Sukree Mamagh. Ia adalah juri yang berasal dari Thailand, negara pendatang di musim kedua ajang ini. Sukree atau akrab disapa Bang Kree (dibaca Keri), nyaris saban hari dikritik keras netizen karena keputusannya dalam memberi nilai.
Bang Kree bahkan sudah di-bully sejak Babak 36 Besar digelar. Hal ini dipicu keputusannya memberi nilai rendah pada Maria Vitoria sebesar 78 poin yang jadi nilai terendah sepanjang kompetisi ini berjalan. Padahal, wakil Timor Leste itu panen pujian pada penampilan perdananya.
Terakhir di Top 9 lalu, Bang Kree masih juga terus disorot. Banyak yang menganggap ia memuluskan langkah Ammy Fara, satu-satunya wakil negaranya yang masih bertahan untuk lolos ke babak 6 besar. Bang Kree memberi Ammy nilai 91 poin, sementara untuk Duo Alfin (Indonesia) hanya 87 poin. Padahal, penampilan Duo Alfin malam itu lebih baik dibanding Ammy.
Advertisement
Didinho (Timor Leste)
Juri baru lainnya yang juga mendapat banyak kritikan dari netizen adalah Didinho. Seperti Bang Kree, juri asal Timor Leste ini juga cukup sering di-bully netizen karena keputusannnya saat memberi nilai yang dianggap selalu menguntungkan wakil negaranya.
Â
Namun secara keseluruhan, Didinho sebenarnya masih jauh lebih baik. Meski kerap memberi nilai yang dianggap kurang masuk akal untuk wakil negaranya, Didinho bersikap adil pada kontestan lainnya. Ia tak segan memberi nilai sangat tinggi pada kontestan dengan penampilan paling memukau.Â
Pak Ngah (Malaysia)
Sementara itu, Pak Ngah justru mendapatkan hal unik dari partisipasinya sebagai juri voting. Musim lalu, musisi besar asal Malaysia ini kerap dikritik habis-habisan. Ia dinilai berkontribusi melengserkan wakil-wakil Indonesia.
Saat itu Indonesia menguasai babak 7 besar dengan menempatkan lima kontestan, sedang sisanya datang dari Malaysia. Pak Ngah lantas memberi nilai rendah dengan selisih 10 poin di tiap penjurian pada wakil Indonesia melawan negaranya. Alhasil, wakil Indonesia pun rontok hingga Grand Final digelar.
Namun kini keadaan berubah. Pak Ngah banyak diidolakan netizen karena menjadi salah satu juri yang obyektif sepanjang D'Academy Asia 2 berlangsung. Ia juga tak segan memberi nilai rendah untuk perwakilan dari negaranya. Tindakannya ini sukses mendapat banyak pujian dari netizen.
Advertisement
Mayuni Omar (Singapura)
Nama terakhir yang mendapat sorotan adalah Mayuni Omar. Berbeda dengan nama-nama sebelumnya, juri dari Singapura ini menarik perhatian karena pembawaannya yang dinilai menyenangkan. Selain itu, Mayuni juga berwajah rupawan. Tak heran ia pun jadi juri yang paling disukai penonton.
Tahun lalu, Bang Mayuni demikian ia disapa, sukses memenangkan gelar Juri Terpopuler di D'Academy Asia. Banyak netizen yang memprediksi ia bakal kembali mempertahankan predikat ini karena masih jadi favorit penonton.
Tak hanya dari segi penampilan dan pembawaan saja sebenarnya yang membuat Bang Mayuni lebih terkenal dari juri lainnya. Bang Mayuni dinilai sebagai juri paling obyektif. Ia mempertahankan sikapnya dari musim lalu, meskipun enam wakil negaranya tahun ini sudah angkat koper sejak Babak 24 Besar lalu.