Liputan6.com, Jakarta - Ibunda Abimana Aryasatya, Ie Siu Khiauw, meninggal dunia di rumahnya di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (6/1/2017) kemarin. Wanita 61 tahun itu diketahui meninggal saat sedang tertidur.
Meski sudah mengikhlaskan, rasa sedih masih tergambar di wajah Abimana Aryasatya. Hal itu diungkapkan istri Abimana, Inong Ayu saat ditemui di Rumah Duka Rumah Sakit Husada, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
"Abi tentunya sedih. Terkejut juga, karena mami itu enggak sakit juga. Malah ada kerabat yang sempat ketemu mami di pasar sedang berbelanja," ujar Inong Ayu.
Walau tak ada firasat langsung berupa mimpi, namun Inong dan Abimana merasa punya sedikit firasat kecil. Sepekan lalu usai bertemu, Ie Siu Khiauw sempat membawa banyak barang dan memberikan pelukan hangat kepada Inong dan Abimana.
"Kami waktu itu lagi mau ke luar kota. Firasat langsung sih engga (ada), cuma dia bawa banyak barang di rumahnya yang kami pikir kok banyak banget," kata Inong Ayu.
"Dia juga senyum terus bilang, 'Sudah ya, kalau gini mami senang lihatnya akur. Kalian gini terus ya, jadi mami tenang'. Kami yang cuma, 'Apa sih mam, minggu depan kan ketemu lagi'. Terus dia peluk kami, padahal biasanya cipika-cipiki saja," ia menjelaskan.
Setelah mengetahui Ie Siu Khiauw meninggal, Abimana Aryasatya pun yakin pelukan tersebut sebagai isyarat terakhir sebelum kepergian ibunya.
"Yang kemarin itu (pelukan) aku sempat yang agak gimana gitu. Soalnya kan beliau orangnya kaku, cuma pas mau pulang kami dipeluk. Terus cara dia melihat kami sebelum masuk mobil, kami pikir itu dia (firasat)," ujar Inong Ayu.
Saat ini jenazah Ie Siu Khiauw masih disemayamkan di Rumah Duka RS Husada, Mangga Besar, Jakarta Barat. Rencananya, mendiang ibunda Abimana Aryasatya itu akan dikremasi siang ini di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara. (Ras)