Pulang Setelah Serangan Bom, Ariana Grande Dikritik Pedas

Ariana Grande tengah mendapatkan kritikan pedas karena pulang setelah serangan bom di arena konsernya.

oleh Desika Pemita diperbarui 26 Mei 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 19:20 WIB
Ariana Grande
Ariana Grande (FoxNews)

Liputan6.com, London - Bom di Manchester, Inggris, setelah penampilan Ariana Grande mengguncang dunia, 22 Mei 2017. Ledakan tersebut menyebabkan 22 orang meninggal dunia, dan puluhan lainnya terluka.

Setelah kejadian tersebut, Ariana Grande dilaporkan meninggalkan Inggris, kembali ke kediamannya di Florida Amerika serikat. Dengan penampilannya yang tampak lusuh, Ariana Grande menumpang jet pribadi langsung mendarat di Florida, 24 Mei 2017.

Ariana Grande (Pinterest)

Meski tidak mengakui secara langsung, Ariana Grande terlihat sangat tertekan. Ariana Grande juga merasa bersalah atas kejadian yang berlangsung di konsernya.

Namun kepulangan Ariana Grande justru membuat penyanyi bersuara emas itu mendapatkan kritikan pedas. Adalah Piers Morgan yang mengatakan, Ariana Grande seolah tak memiliki niat baik, diwartakan The Sun, Jumat (26/5/2017).

Dalam cuitannya, Piers Morgan menuliskan, "Akan lebih baik jika Ariana Grande tetap tinggal dan mengunjungi beberapa korban."

Piers Morgan menambahkan, "Jika aku menjadi dia, aku akan tetap tinggal berada di sekitar orang-orang yang telah menonton penampilanku. Aku akan berkunjung ke korban selamat."

Piers Morgan (The Sun)

Komentar Piers Morgan itu diamini beberapa netizen. Mereka menyebutkan, Ariana Grande seharusnya menunjukkan niat baiknya.

"Walau hanya tetap tinggal di Manchester, Inggris, itu bukti dia memberikan dukungan. Bukan melarikan diri seperti yang dia lakukan," tulis seorang pengguna Twitter.

Namun ada juga yang membela Ariana Grande, berkomentar, sang artis kemungkinan besar memang sangat terpukul dan tertekan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya