Liputan6.com, Jakarta Justice League film yang disebut-sebut menjadi salah satu karya terpopuler di 2017 ini ternyata tak sesuai harapan. Padahal, film ini menggandeng sederet artis ternama Hollywood, mulai dari Ben Affleck, Gal Gadot, Ezra Miller, Jason Mamoa dan Ray Fisher.
Baca Juga
Advertisement
Justice League digadang-gadang sukses besar, menyusul popularitas Wonder Woman. Sayangnya, Justice League tak terlalu berhasil di awal pembukaan peluncuran filmnya di Amerika Utara, baru-baru ini.
Padahal, film Justice League menghabiskan dana yang fantastis, biaya produksi hingga Rp 4 triliun. Laman FoxNews mewartakan, Senin (20/11/2017), film DC Comics itu meraih US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Warner Bros yakin Justice League akan meraih kesuksesan. Ini dianggap sebagai awal. Selain itu, penilaian para kritikus terhadap film garapan Zack Snyder - Joss Whedon ini tidak terlalu baik.
Justice League hanya meraih skor 49 di Metacritic. Sementara skor di Rotten Tomates ditangguhkan hingga tanggal perilisannya di Amerika Serikat pada 17 November mendatang.
Cerita Menegangkan
Di awal cerita, penonton telah disajikan dengan cerita yang menegangkan. Dunia berduka atas kematian Superman. Tak hanya dukacita, muncul satu bahaya yang mengincar bumi. Tanpa Superman yang menjadi pelindung, Steppenwolf, musuh lama manusia yang ingin menguasai dunia, kembali hadir.
Steppenwolf hadir setelah ‘dipanggil’ oleh tiga buah Mother Box atau Kotak Ibu, artefak dengan kekuatan super besar, yang bahkan mampu membuat bumi porak poranda. Batman (Ben Affleck) dan Wonder Woman (Gal Gadot), mencium bahaya ini. Sadar kekuatan mereka tak sebanding dengan Steppenwolf, mereka lantas berusaha merekrut para superhero lain. Tiga yang teridentifikasi adalah The Flash (Ezra Miller) yang bisa bergerak secepat kilat, pahlawan Atlantis Aquaman (Jason Mamoa), dan Cyborg (Ray Fisher).
Meski kelimanya telah berkumpul, ternyata kekuatan mereka masih belum cukup untuk mengalahkan Steppenwolf. Namun, Batman menemukan satu cara yang berbahaya untuk mengalahkan Steppenwolf, sekaligus memperkuat aliansi superhero yang ia bentuk.
Didorong oleh rasa bersalah atas kematian Superman sekaligus pemikiran bahwa ia bukanlah sosok yang cukup kuat untuk mengalahkan Steppenwolf, Batman berkeras melakukan rencana ini. Sebaliknya, Wonder Woman mengingatkan soal bahaya yang mengancam di balik pilihan yang bakal diambil Batman.
Advertisement