Liputan6.com, Jakarta - Fadlan Muhammad mengungkapkan cerita di balik masalah bisnisnya dengan Rachmawati Soekarnoputri. Menurut Fadlan, bisnis tersebut dibatalkan usai dirinya menolak tawaran menikah dengan Rachmawati Soekarnoputri.
"Fadlan menyatakan dia dipanggil Bu Rachma. Di situ ada Didi Mahardika, Leo dan Septa. Tidak ada suaminya (Benny Sumarno). Bu Rachma menanyakan bagaimana perasaanya (Fadlan). Fadlan jawab, 'Perasaan apa maksudnya?' lalu dijawab lagi, 'Ah masa kamu enggak mengerti'," ujar pengacara Fadlan Muhammad, Razman Arief Nasution di Duta Merlin, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
"Fadlan jawab lagi, 'Perasaan cinta gitu maksudnya?' Bu Rachma terus diam. Dia bilang bahwa 'Kamu harus tahu bahwa saya tidak bisa kerja sama dengan orang yang tidak memiliki rasa ke saya'," lanjutnya.
Menurut Razman, kliennya menolak halus permintaan Rachmawati Soekarnoputri. Fadlan merasa tak enak hati dengan suami Rachmawati, Benny Sumarno, yang sangat baik kepadanya.
Â
Ajakan Berumah Tangga
Namun, saat itu Rachmawati justru menjawab santai.
"Fadlan katakan, 'Mbok sudah saya anggap orangtua saya. Karena Pak Benny suami ibu, hubungannya baik. Kalau saya melakukan ini apa?' kemudian dijawab Bu Rachma, 'Oh masalah Pak Benny klise'. Dari situ Bu Rachma dilihat (Fadlan) berubah langsung sikapnya," ucap Razman Arief Nasution.‎
"Ajakan berumahtangga itu. Waktu itu Fadlan tidak ingat tepatnya kapan. Tapi itu setelah ulang tahun Bu Rachma. Diucapkan di depan Didi, Leo, dan Sapta," ia menambahkan.‎
Sementara itu, Rachmawati Soekarnoputri sempat menampik kabar tersebut. Menurutnya, Fadlan telah memberikan keterangan yang mencemarkan nama baiknya.
"Kalau dia bilang begitu, dia mulai bikin pencemaran nama baik. Yang kedua dia cari sensasi. Ketiga dia mau menghindari masalah. Itu biasa, orang akan menilai, betapa manners-nya seseorang begitu rupa. Bukan bertanggung jawab sama masalah, tapi mulai cari alasan. Bikin popularitas, gosip, memalukan, enggak gentleman," jawab Rachmawati Soekarnoputri ketika itu. (Ras)‎‎
Advertisement