Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Ibu, pada 22 Desember 2017, Monita Tahalea meluncurkan single "Breathe" yang merupakan lagu terakhir di album Dandelion dalam format video lirik dengan konsep animasi grafis.
Di luar rilisnya yang bertepatan dengan Hari Ibu, "Breathe" adalah lagu kesembilan dalam album Dandelion yang diluncurkan pada Desember 2015 lalu. Sebelum "Breathe", Monita Tahalea pernah merilis video klip "Memulai Kembali" dan "Hai Teman" yang semuanya bisa disaksikan di akun Youtube resmi Monita Tahalea.
Advertisement
Baca Juga
Bicara soal lagunya, Monita Tahalea mengakui bahwa lagu yang dirilis pada Hari Ibu ini merupakan salah satu karya tersulitnya. Pasalnya, di dalam lirik-liriknya terkandung cerminan kejadian yang pernah ia alami sendiri.
Â
Â
Â
Kegelisahan yang Nyata
"'Breathe' adalah lagu di track terakhir dari album Dandelion. Aku mengurutkannya pada nomor terakhir karena menyelesaikan lirik 'Breathe' merupakan yang tersulit bagiku. Ketika aku mulai menuliskan setiap kata berarti aku telah membuka diri tentang kegelisahan yang nyata terjadi di dalam hidupku. Keraguan akan arti diriku, kegelapan yang selalu membayangi, kesunyian yang bising, kepahitan membelenggu hati, dan kekhawatiran akan hari depan," katanya, melalui rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (22/12/2017).
"Namun ketika aku mulai menyanyikannya, aku telah memutuskan untuk menang atas ketakutanku sendiri dan berjalan bersama pengharapan yang abadi. Aku mengalahkan pikiranku yang kecil dan jahat ini dengan kebesaran kasih Tuhan di dalam hidupku dan memilih untuk bernapas sekali lagi, bukan sebagai aku yang aku tahu, tetapi sebagai aku yang Ia ciptakan indah dengan tangan-Nya sendiri," Monita melanjutkan.
Advertisement
Berjuang
"Setiap hari aku berjuang, melewati lembah kekelaman, tetapi selalu menemukan sungai pengharapan. Hatiku tidak pernah sebebas ini. Aku persembahkan lagu ini untuk kamu, ketahuilah aku berdiri bersamamu, di setiap keheningan aku berdoa untukmu. Jangan menyerah karena "masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang," ia mengakhiri.
Lagu "Breathe" ditulis oleh Gerald Situmorang dan Monita Tahalea sendiri. Sedangkan penggarapan video lirik dikerjakan oleh Luluq Baraqbah dan WITJK sebagai animator grafis dan Shadtoto Prasetio sebagai fotografer. Video lirik "Breathe" dibuat dalam format animasi yang menggambarkan keindahan alam lautan.