Ditahan Di Bandara, Aktor Jung Suk Won Terbukti Pakai Narkoba

Liputan6.com, Jakarta - Aktor Korea Selatan Jung Suk Won sempat ditahan di Incheon International Airport, Korea Kamis (8/2/2018) malam waktu setempat. Penahanan aktor Jung Suk Won ini diduga menggunakan obat-obatan terlarang.

Penangkapan Jung Suk Won dilakukan saat ia baru saja kembali dari Australia. Kejadian itu sudah dikonfirmasi oleh perwakilan kepolisian Seoul. 

"Kami menahan Jung Suk Won malam tadi (8 Februari KST), sekitar pukul delapan malam di Incheon International Airport karena penggunaan obat-obatan dan saat ini sedang diperiksa," mereka menyebut.

Menurut polisi, ia kedapatan menggunakan Philopon, salah satu obat-obatan yang sejenis methamphetamine. Namun ia tidak menggunakan obat itu di Korea, melainkan saat dirinya mengunjungi sebuah bar di Australia.

Dan Jung Suk Won pun sudah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.

Seperti diberitakan Allkpop, polisi telah memeriksa bagaimana aktor 32 tahun itu bisa mendapatkan obat-obatan yang digunakannya dan sudah berapa lama mengonsumsinya. Diperiksa pula siapa-siapa saja yang mungkin terkait kasus itu.

Setelah penyelidikan selama dua hari, tepat pada Sabtu (10/2/2018) aktor Jung Suk Won akhirnya di bebaskan dari penjara. Polisi menyatakan, "Ini adalah pelanggaran pertamanya, dan kami hanya bisa memastikan bahwa dia menggunakan obat itu."

Agensinya juga menambahkan, "Dia minta maaf karena mengecewakan banyak orang dengan membuat kesalahan yang buruk. Dia sangat menyesal telah menyakiti keluarga besarnya. Dia akan bekerja sama dengan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut, dan dia menundukkan kepala karena menimbulkan kekhawatiran publik."

Jung Suk Won mengakui kesalahannya dan mengungkapkan bahwa dia menggunakan obat itu karena ingin tahu. Penangkapan dan pembebasan Jung Suk Won, sudah mendapat komentar dari agensinya, C-JeS Entertainment.

Agensinya menyampaikan "Jung Suk Won telah diselidiki untuk penggunaan narkoba. Dia mengakui kejahatan tersebut dan bekerja sama dengan baik dalam penyelidikan, dan karena ini adalah pelanggaran pertamanya, dia dibebaskan tanpa dipenjara."