Liputan6.com, Jakarta Banyak pemain yang terlibat dalam film produksi Lifelike Pictures, Wiro Sableng 212, salah satunya tokoh Bujang Gila Tapak Sakti. Dan pihak produksi pun mempercayakan pada pemain pendatang baru, Fariz Alfarazi.
Bujang Gila Tapak Sakti dalam Wiro Sableng 212 diceritakan sebagai seorang pendekar bertubuh gempal dengan pakaian terbalik. Ia selalu membawa kipas lipat yang tak lain adalah senjatanya.
Maka dari itu, akan ada banyak jurus yang ditampilkan Fariz Alfarazi di Wiro Sableng 212 dengan menggunakan kipas lipatnya tersebut. Untuk menguasainya, ia mengaku telah berlatih dengan sangat tekun.
Advertisement
Â
Baca Juga
Â
Hanya Seminggu
Fariz Alfarazi mengaku dirinya butuh waktu seminggu untuk bisa menguasai teknik memainkan kipas dengan baik.Â
"Saya bawa ke rumah kipasnya, saya belajar saja sambil nonton. Pas lagi santai-santai saya belajar mainin kipasnya dengan teknik," kata Faiz Alfarazi, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
"Memang belajarnya sediri. Cuma sebelum mulai syuting, di masa latihan itu, saya punya teman yang ahli (teknik kipas lipat). Jadi sempat latihan sama dia," lanjut pria berusia 30 tahun tersebut.
Advertisement
Sulit Melucu
Karakter Bujang Gila Tapak Sakti adalah seorang yang jenaka, maka dia pun dituntut untuk mempertahankan karakter tersebut. Padahal dalam melakoni adegan dirinya tengah berkelahi. Ini menjadi titik kesulitan bagi Fariz Alfarazi.
"Pas reading dialog mungkin saya enggak begitu sulit. Tapi sulitnya waktu fighting, saya disuruh seperti orang becanda, orang main-main tapi sambil berantem. Biasanya kalau fighting harusnya kan marah, tapi ini malah disuruh kayak merendahkan orang," ia memaparkan.
Terbawa ke Kehidupan Nyata
Karakternya sebagai pendekar jenaka bahkan sampai terbawa dalam kehidupannya sehari-hari. "Jadi lebih mudah bercanda karena memang bercanda terus selama tiga bulan syuting. Selesai syuting agak kebawa di lingkungan main," terang Fariz Alfarazi.
Â
Advertisement
Puas
Dalam filmnya, Bujang Gila Tapak Sakti juga diceritakan memiliki chemistry bromance dengan Wiro Sableng. "Bujang sama Wiro itu kayak bromance gitu ya. Sidekick-nya dapet banget sih. Benar- benar scene stealer kita. Saya enjoy gitu dengan penampilan Fariz di film Wiro Sableng itu," jelas sang produser, Lala Timothy
Cerita Wiro Sableng diilhami dari buku berjudul Wiro Sableng Kapak Maut Naga Geni 212 karya almarhum Bastian Tito. Cerita terdiri dari 185 judul buku yang dibuat sejak tahun 1967 hingga 2006. Film Wiro Sableng akan tayang September 2018.