Buku Foto Tanpa Batas, Momen Mahal Kehidupan Slank

Buku foto Tanpa Batas jadi kado ulang tahun ke-35 Slank.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 15 Des 2018, 12:40 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 12:40 WIB
Berkarya Tanpa Batas Dokumentasi Slank
Personil band Slank berfoto bersama dengan buku karya Fotografer Tjandra Moh Amin seusai pembukaan pameran foto dan peluncuran buku "Tanpa Batas" bersama #KLYLOUNGE di Jakarta, Jumat (14/12). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kado istimewa yang didapat Slank di ulang tahun mereka yang ke-35, tahun ini. Bukan hanya konser spesial yang akan digelar 23 Desember mendatang di Gelora Bung Karno, Jakarta, melainkan juga sebuah buku foto yang secara khusus dipersembahkan Tjandra Moh Amin.

"Tanpa Batas", begitu buku foto ini diberi judul. Buku setebal 240 halaman ini menceritakan tentang sisi lain dari personel grup yang didirikan sejak 1983 ini.

Foto-foto yang dimuat tidak hanya saat Slank tampil di atas panggung, namun juga keseharian mereka, terutama di markas besar mereka, Gang Pot Lot, Jakarta Selatan. Semuanya dilengkapi keterangan dan tahun saat foto diambil.

Tjandra mendokumentasikannya pada periode 2000-2007. "Saya ingin merekam sejarah musik Indonesia lewat Slank," ujar Tjandra dalam acara talkshow KLY Lounge di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (14/12/2018) yang juga dihadiri para personel Slank. "Sebab, saya ke luar negeri, banyak sekali arkaif musik Indonesia. Sementara di sini masih jarang."

Tjandra, mantan fotografer tabloid BOLA, mengungkap alasan mengapa dia memilih Slank sebagai obyek fotonya. "Slank ini ibarat corong masyarakat. Lirik lagu-lagu mereka banyak mewakili jati diri para Slankers (penggemar Slank). Value-nya sangat besar."

Tentu saja dalam proses penyusunan buku ini, Tjandra juga melibatkan para personel band yang pertama kali menjulang dengan hits "Suit suit...hehehe" tahun 1990 itu. Termasuk soal permohonan izinnya.

"Ini momen mahal. Karena bukan cuma foto-foto di atas panggung, tapi juga kehidupan di bawah panggung ada semua. Gambar-gambarnya berbicara," ujar Bimbim, drummer sekaligus pendiri Slank, yang hadir besama Kaka (vokal), Ridho (gitar), dan Ivanka (bass).

Tak Butuh Caption

Berkarya Tanpa Batas Dokumentasi Slank
Aksi personil band Slank saat pembukaan pameran foto dan peluncuran buku "Tanpa Batas" bersama #KLYLOUNGE di Jakarta, Jumat (14/12). Fotografer Tjandra Moh Amin meluncurkan buku Tanpa Batas Slank. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bimbim menyebut sosok Tjandra sebagai fotografer yang spesial. Sebab, dia mampu merekam momen-momen yang tidak terduga. Bahkan, kerap para personel Slank tak menyadari tengah diabadikan Tjandra.

Saking "hidupnya" foto-foto di buku ini, Bimbim menyebut, sebenarnya tak perlu caption, orang sudah bisa menangkap makna dari foto-foto tersebut. "Justru lebih imajiner bagi yang melihat," ujar Bimbim.

Tak Perlu Pose

Berkarya Tanpa Batas Dokumentasi Slank
Vokalis Slank, Kaka melihat foto selama pameran foto dan peluncuran buku "Tanpa Batas" karya fotografer Tjandra Moh Amin di Jakarta, Jumat (14/12). Fotografer Tjandra Moh Amin meluncurkan buku Tanpa Batas Slank. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara Kaka memuji kualitas dan momen-momen yang berhasil ditangkap Tjandra melalui kameranya. Kaka menyebut, tak banyak fotografer yang bisa mengabadikan kegiatan personel Slank begitu rupa.

"Yang paling asik dan keren, di buku ini, gue difoto tanpa gue harus pose. Semua gambar yang ada memang sesuai kejadian aslinya. Fotonya lengkap, lifestyle ada, attitude-nya berasa, di atas panggung juga banyak," ujar pria bernama lengkap Akhadi Wira Satriaji itu.

Saat ini, Tjandra sendiri masih menggelar pameran terkait peluncuran buku "Tanpa Batas" ini di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki. Sejak dibuka 8 Desember lalu, pameran akan berakhir Selasa (18/12/2018).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya