Seventeen dalam Kenangan, Begini Ungkapan Haru Doni Sang Mantan Vokalis

Doni Saputro, mantan vokalis Seventeen, pun merasa terpukul dengan adanya musibah tersebut.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 26 Des 2018, 13:40 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 13:40 WIB
[Liputan 6] Seventeen Band
[Liputan 6] Seventeen Band

Liputan6.com, Jakarta Band Seventeen menjadi korban atas musibah tsunami Anyer yang melanda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Mereka terseret tsunami saat sedang tampil untuk memeriahkan acara gathering PLN di atas panggung di Tanjung Lesung.

Tiga dari empat personel Seventeen, yaitu Bani (bassist), Herman (gitaris), Andi (drummer) dinyatakan meninggal dalam bencana tersebut. Hanya sang vokalis, Ifan, yang berhasil ditemukan selamat dari bencana tsunami Anyer tersebut.

Kini jenazah personel Seventeen sudah dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Bani sang basis dimakamkan di Gamping, Sleman, dan gitaris Herman dimakamkan di Tidore, Maluku Utara. Sementara Andi, sang drummer, dimakamkan di Glagahsari, Gembok Gede, Yogyakarta.

Kenangan Doni sang mantan vokalis Seventeen

Doni Saputro, mantan vokalis Seventeen, pun merasa terpukul dengan adanya musibah tersebut. Menurut Doni, personel Seventeen baginya bukan sekadar teman biasa. Dia telah menganggap semua personel maupun kru seperti keluarga sendiri.

Doni meyakini bahwa para personel Seventeen yang meninggal akan mendapat terbaik di sisi Tuhan.

"Saya punya keyakinan bahwa mereka (keluarga band Seventeen) yang berpulang akan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Mereka wafat di medan perang. Saya yakin pasti dapat tempat terbaik," tutur Doni, sebagaimana dikutip Liputan6.com dari Brilio.net.

Lebih lanjut, Doni ex Seventeen bersaksi bahwa Andi drummer Seventeen sekaligus sepupunya itu merupakan pribadi yang jenaka dan sangat baik.

"Andi orangnya dari kecil itu periang dan jenaka. Saya selalu ketawa kalau ketemu dia. Dia juga sangat ramah dan senang membantu orang lain. Sejak kecil dia memang suka membantu orang lain. Mulai dari hal-hal yang paling sepele seperti meminjami sepeda untuk pergi ke sekolah," terang Doni

Tak hanya itu, Doni juga menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Andi. Saat itu, dirinya dan Andi berencana untuk berlibur bersama-sama. Namun, rencana tersebut kemudian diganti dengan minum kopi di sebuah kedai.

Doni juga menyampaikan keinginan Andi yang belum sempat terwujud. Menurut dia, Andi pernah berkeinginan untuk membuat sebuah proyek keluarga, yaitu membuat band musik keluarga.

"Saya ingat sekali Andi pengen bikin band keluarga. Semacam proyek musik keluarga. Bersama saya dan satu orang kerabat lainnya," ungkap pria bernama lengkap Doni Saputro itu.

Sebelumnya, Andi Seventeen dinyatakan hilang saat tragedi tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Minggu (22/12/2019) malam. Andi kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (24/12/2019).

Perjalanan Karier Seventeen

Seventeen, band asal Yogyakarta
Band asal Yogyakarta, Seventeen. (Foto: Liputan6.com / Helmi Afandi)

Seventeen bukan band baru di belantika musik Tanah Air. Band ini berdiri sejak 1999. Seventeen terbentuk atas prakarsa Yudhi Rus Harjanto, Herman Sikumbang, Zulianto "Zozo" Angga, dan Windu Andi Darmawan yang bersekolah di sebuah SMA swasta di Yogyakarta. Karena berkeinginan membentuk band secara serius, mereka lantas menggaet Bani, sepupu Yudhi.

Seventeen secara resmi dibentuk pada tanggal 17 Januari 1999. Nama Seventeen sendiri diambil karena semua personel band saat itu sedang berusia 17 tahun. Satu tahun kemudian, Doni Saputro bergabung dengan band ini untuk mengisi posisi vokal.

Album perdana mereka, Bintang Terpilih, dirilis pada tanggal 17 Juli 2003 melalui Universal Music Indonesia. Mereka menggaet VJ MTV pada saat itu, Arie Untung, untuk berduet di lagu "Jibaku". Album ini berhasil mencapai angka penjualan mencapai 75 ribu kopi dan beberapa lagunya digunakan untuk soundtrack sinetron. Namun tidak berselang lama, pihak label mereka menutup divisi lokalnya. Selama dua tahun kemudian, mereka tidak memiliki kontrak label.

Saat divisi lokal Universal Music kembali dibuka, Seventeen segera kembali menandatangani kontrak. Mereka kemudia merilis album kedua mereka, Sweet Seventeen, pada 2005 dengan hits singel "Jika Kau Percaya".

Pada 2008, Doni Seventeen memutuskan keluar dari band. Personel lain sempat kebingungan mencari pengganti Doni Seventeen untuk posisi vokalis. Setelah melalui proses audisi, mereka menggaet Riefian "Ifan" Fajarsyah sebagai vokalis baru mereka. Perbedaan karakter vokal antara Doni dan Ifan membuat perubahan dalam suara Seventeen. Album ketiga Seventeen, Lelaki Hebat, dirilis pada 2008 dengan perubahan suara yang drastis dari rock menjadi sangat pop.

Karakter vokal Ifan Seventeen yang khas berwarna pop dan manis membawakan lagu-lagu ballad, membuat Seventeen meninggalkan warna rock yang sebelumnya kental diisi oleh suara Doni. Di album ini pula, Seventeen ditinggal oleh dua personel lainnya yaitu Andi dan Zozo.

Setelah rilis album ketiga Seventeen, Andi kembali bergabung sebagai drummer.

[Fimela] Andi Seventeen
Usai menghilang pasca tsunami Anyer, jenazah Andi Seventeen ditemukan. (instagram/andi_seventeen)

Pada 2011, band ini merilis album keempat mereka, Dunia Yang Indah, dengan hits singel "Jaga Slalu Hatimu".

Pada 2013, karena perbedaan visi, Yudhi memilih hengkang dari grup musik Seventeen. Padahal kala itu, album kelima Seventeen yang berjudul sang Juara dengan single andalan Sumpah Ku Mencintaimu akan diluncurkan.

Formasi band Seventeen hingga akhir adalah dengan empat orang personel, yakni Bani, Herman, Andi dan Ifan.

Dengan meninggalnya, Bani, Herman, Andi yang menjadi korban atas musibah tsunami di Tanjung Lesung, Banten personel Seventeen kini tersisa Ifan seorang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya