Radio di 3 Negara Ini Mulai Setop Putar Lagu Michael Jackson

Stasiun radio di tiga negara mengumumkan tidak akan memperdengarkan lagu-lagu Michael Jackson.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2019, 09:20 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 09:20 WIB
Michael Jackson
Kabar miring selalu menghantui Michael Jackson, meski ia telah lama meninggal dunia (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Lagu-lagu Michael Jackson hingga kini masih banyak digemari di seluruh dunia. Namun belakangan ini, stasiun radio di tiga negara, yakni Australia, Kanada, dan Selandia Baru, menolak untuk memutarnya. Pasalnya, baru-baru ini muncul tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh King of Pop.

Nova Entertainment di Sydney, Kamis (7/3/2019), menjadi stasiun radio yang belakangan ini mengumumkan tidak akan memperdengarkan lagu-lagu Michael Jackson. Mereka mengambil tindakan ini sebagai respons atas opini publik.

Keputusan itu dibuat setelah pemutaran video dokumenter Leaving Neverland di AS yang menampilkan dua pria mengklaim pernah jadi korban pelecehan seksual Michael Jackson selama bertahun-tahun.

"Atas apa yang baru terjadi, SmoothFM saat ini tidak memutar lagu Michael Jackson," kata media setempat mengutip pernyataan dari direktur program Nova, Paul Jackson.

Tayangan dokumenter itu belum diputar di Australia. ARN, jaringan radio terbesar kedua di Australia, mengatakan bahwa mereka memantau pendapat para pendengar terhadap suatu artis.

Selandia Baru

Michael Jackson
Michael Jackson (AP File Photo)

Di Selandia Baru, lagu-lagu Michael Jackson juga tidak terdengar di radio. Lagu-lagu King of Pop ditarik oleh dua jaringan radio terbesar di negara tersebut, MediaWorks dan NZME. Dua perusahaan itu mendominasi radio komersial.

"Kami tidak memutuskan apakah Michael Jackson bersalah atas pedofilia. Kami hanya memastikan stasiun radio kami memutarkan musik yang ingin orang dengar, " ujar direktur konten MediaWorks Leon Wratt kepada Magic FM.

Ia mengatakan keputusan itu mewakili pendengar dan keinginan mereka.

Direktur hiburan grup NZME, Dean Buchanan, mengonfirmasi bahwa lagu Michael Jackson tidak diputar di radio meski ia menghindari pembahasan soal pelarangan.

Sementara itu, Radio NZ mengatakan lagu-lagu Jackson memang tidak ada di dalam daftar mereka.

Kanada

Michael Jackson
Michael Jackson telah tiada, ternyata masih menyisakan banyak kenangan bagi penggemar. (Beth A Keiser/AP)

Sebelumnya, belasan stasiun radio Kanada mengatakan tidak akan memainkan lagu ternama Jackson seperti "Billie Jean" dan "Bad" untuk saat ini.

"Kami memperhatikan komentar-komentar para pendengar, dan film dokumenter yang dirilis pada Minggu malam membuat mereka bereaksi," kata Christine Dicaire dari Cogeco dalam sebuah pernyataan.

"Untuk saat ini, kami lebih suka mengamati situasi dengan menghapus lagu dari stasiun kami."

Dibantah

Dokumenter HBO yang tayang di AS, Minggu, membuat orang kembali bertanya-tanya tentang hubungan Jackson dengan anak-anak. Dua pria, James Safechuck dan Wade Robson, mengatakan bahwa Jackson melakukan pelecehan seksual saat mereka berusia 10 dan 7 tahun.

Dokumenter tersebut terbagi jadi dua tayangan dengan total durasi empat jam dan sempat tayang perdana di Festival Film Sundance tahun ini.

Sepanjang hidupnya, desas-desus itu selalu terdengar, namun tidak ada tuduhan yang terbukti. Alhasil tuduhan ini muncul berselang satu dekade setelah sang penyanyi tewas akibat overdosis.

Pihak Jackson Estate telah membantah tuduhan tersebut dan menggugat US$100 juta kepada pihak HBO yang menayangkannya.

Keputusan untuk tidak memutar musik Michael Jackson akan semakin menodai citranya dan mengakibatkan berkurangnya royalti radio. Tetapi belum diketahui apakah pendengar di platform digital juga bakal meninggalkan musik sang penyanyi. Sementara "The Essential Michael Jackson" merupakan album yang paling banyak diunduh di Australia.

Di Inggris, di mana "Leaving Neverland" akan dirilis pada hari Rabu dan Kamis, berbagai laporan mengatakan BBC juga menangguhkan musik Jackson.

(Antaranews.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya