Liputan6.com, Jakarta FTV SCTV Kutuklah Aku dengan Cintamu, Pliss! Jumat pagi ini tentang di siang yang terik, tim sepak bola RT Macan bertanding dengan tim RT Manggis. Ada tim hansip yang berjaga ketat, dan di dekat pintu masuk lapangan ada tanda dengan gambar muka Matahari alias Mata (22) yang dicoret garis merah kayak rambu lalu lintas dengan tulisan 'Dilarang Masuk'.
Sementara itu di FTV SCTV Jumat pagi ini, Mata sedang lari dikejar oleh warga RT yang berusaha mencegahnya ke lapangan. “Lo gak boleh ke lapangan! Nggak boleh juga!” Tapi Mata kekeuh mau ke lapangan karena sepupunya, Rina (23), ada di situ dan bibiknya suruh Mata bawa Rina pulang untuk belajar buat ujian.
Dan perkataan Bibi adalah titah. Jadi Mata dengan sekuat usaha membebaskan diri dari kepungan warga dan lari ke lapangan. Begitu tiba di lapangan, ia trick para hansip dengan bilang ada duit seratus ribu jatuh di jalan. Begitu mereka nengok lengah, langsung ia masuk lapangan. Tepat saat itu tim RTnya lagi nendang bola ke gawang lawan. Para supporter sudah teriak Goalll!!
Advertisement
Baca Juga
Ehhh, tahu-tahu bolanya minggir melenceng tabrak tiang! Pas saat itu tanda game berakhir. Tim RT lawan menang! Begitu lihat Mata, para warga RTnya langsung marah dan menyalakannya. Biarpun gugup tapi Mata tetap fokus untuk bawa Rina pulang. Rina marah-marah ditarik pulang. Warga yang marah tidak membiarkan Mata pergi dan membawanya ke rumah Pak RT untuk diadili sebagai penyebab kekalahan tim mereka.
Bagaimana FTV SCTV yang dibintangi Ridho Ilahi, selanjutnya...
Kena Pukul
Aih, memang Matahari dikenal punya ‘kutukan’ pembawa kekalahan. Tiap kali ia nongol atau ikut mendukung sesuatu, setiap pertandingan timnya pasti kalah, caleg yang ia dukung juga kalah, tim sekolahnya kalah cerdas cermat, pemain timnas yang sedang tanding di olimpiade pun kontan gagal menang! Karena itulah ia dilarang datang nonton, bahkan lewat pun tidak boleh, di tiap pertandingan apapun! Kasiaaaaan amat ya nasibmu Matahari.
Saat Mata digiring ke rumah RT, mereka bertemu dengan gerombolan motor gank preman yang diketuai Elang (30). Mereka sedang mengejar salah seorang warga RT Mata. Melihat itu, para warga langsung mengikuti, takut tetangganya diapa-apain. Ternyata Elang and the gank datang untuk tagih hutang. Elang adalah putra sulung dari gank preman lintah darat terbesar di Jakarta. Ia terkenal berhati keji, dingin dan tidak kenal belas kasihan. Ternyata kabar itu benar. Elang tidak ragu menghancurkan rumah orang yang berutang itu, dan memukulnya depan keluarganya. Para warga yang membantu pun ikut kena pukul.
Advertisement
Kena Kutuk
Di situ Mata mendadak dapat ide brilian. Ia akan menggunakan “kutukannya” untuk membantu tetangganya! Mata fokus dan memaksakan diri untuk sepenuh hati berkata pada Elang: Gue dukung elo Semua kaget cengo dan marah pada Mata. Gila apa masa dukung preman jahat kayak gitu!?
Tapi begitu Mata bilang ia dukung Elang, dan Elang langsung kena pukul warga dan komplotannya terhajar mundur! Waaaalahaaalaaah... ternyata ‘kutukan’ Mata ada gunanya juga! Elang shock berat! Ia tidak pernah kalah seumur hidupnya! Gara-gara itu, ia dan ganknya pergi.Bukannya berterimakasih pada Mata, warga malah menatap Mata dengan takut dan menjauhinya. “Ternyata bener Matahari itu dikutuk, Jangan deket-deket dia lagi tar kita juga kena kutuk!”