Liputan6.com, Jakarta Abimana Aryasatya tampil di film Gundala karya sineas Joko Anwar. Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com baru-baru ini, Abimana Aryasatya mengaku karakter Gundala jatuh ke tangannya setelah melewati proses panjang.
Beberapa tahun sebelumnya, seorang sutradara pernah menawarinya peran Gundala. Namun Abimana Aryasatya menolak karena merasa kurang cocok dengan konsep yang disajikan sang sutradara. Padahal, dalam hati Abimana Aryasatya menginginkannya.
Advertisement
Baca Juga
“Sebelumnya ada sutradara lain menawari naskah Gundala, tak perlu disebut namanya, saya kurang cocok dengan konsep yang disampaikannya. Lalu Joko Anwar menawarkan kembali, tapi saya sedang sibuk dengan produksi di balik layar film lain. Saat membaca naskah Joko Anwar, pendekatannya lebih masuk nalar,” ujar Abimana Aryasatya di Jakarta.
Sadar industri film Indonesia belum mampu menyaingi standar produksi pahlawan super Hollywood, Joko berkomitmen memaksimalkan Gundala berbasis sumber daya yang ada.
Tiga Generasi
Joko Anwar lantas mengirim naskah draf kedua. Usai membaca, Abimana Aryasatya dan Joko Anwar terlibat diskusi serius. “Kami mengobrol serius, dua hari setelah membaca naskah saya memang setuju tawaran itu,” ujar Abimana Aryasatya.
Ia sadar, Gundala memiliki penggemar garis keras. Film Gundala yang dirilis Agustus 2019 bisa jadi tak bisa memuaskan semua pihak. Namun, kata Abimana Aryasatya, Gundala siap merangkul tiga generasi: pembaca komik, penonton film Gundala versi klasik, dan yang belum mencicipi keduanya.
Advertisement
Siap Hadapi Badai
“Saya katakan kepada Joko Anwar bahwa kita akan menghadapi badai besar. Salah satunya warganet dengan harapan mereka yang sangat besar, cacian mereka, dan lain-lain. Semua elemen film ini harus solid,” ungkap Abimana Aryasatya yang ditemui pada Selasa (16/7/2019).
Ia menambahkan, “Yang memantapkan hati saya, Joko Anwar bilang begini, ‘Kita berada di mobil yang sama. Saya driver-nya, kamu berada di samping saya. Kita berangkat bareng-bareng.”
(Wayan Diananto)