Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri, Berikut Daftar Pemainnya

Film terbaru karya Joko Anwar bertajuk "Pengepungan di Bukit Duri" berhasil jadi sorotan publik. Berikut ini sinopsis, daftar pemain, hingga fakta menariknya.

oleh Natasa Kumalasah Putri Diperbarui 13 Apr 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2025, 05:00 WIB
Pengepungan di Bukit Duri
Sineas Joko Anwar menyampaikan catatan seputar produksi film Pengepungan di Bukit Duri yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 17 April 2025. (Foto: Dok. Come and See Pictures)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Film Pengepungan di Bukit Duri belakangan ini berhasil menjadi sorotan publik melalui cerita dan penggambarannya yang menarik. Melansir dari trailer finalnya, film ini mengangkat genre aksi, kriminal, drama, hingga thriller.

Pengepungan di Bukit Duri digarap oleh salah satu sutradara kondang Indonesia, Joko Anwar. Adapun filmnya diperankan oleh sederet aktor populer Indonesia seperti Morgan Oey, Omara N. Esteghlal, hingga Hana Malasan.

Sementara itu ceritanya turut ditulis oleh sang sutradara dengan premis tentang sekolah khusus untuk anak-anak bermasalah dan seorang guru yang bertekad untuk mendisiplinkan para siswanya.

Namun, para guru tidak hanya berusaha dalam mengajar tetapi juga harus bertahan dari serangan mematikan para siswanya. Film Pengepungan di Bukit Duri dijadwalkan untuk tayang pada Kamis, 17 April 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Film ini hanya bisa disaksikan oleh penonton berusia 17 tahun ke atas karena terdapat beberapa adegan kekerasan hingga adegan lainnya yang tidak disarankan untuk penonton di bawah 17 tahun.

Berdasarkan dari unggahan media sosial X (sebelumnya Twitter) milik Joko Anwar dijelaskan bahwa film ini menggambarkan kontrasnya kehidupan sehari-hari dan kenyataan di baliknya serta menggambarkan kehidupan negara yang sedang tidak baik-baik saja.

Negara kita itu kayak kaca yang tipis. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka tunggu pecahnya. Kita sedang tidak baik-baik saja. Final trailer Pengepungan di Bukit Duri, tayang di bioskop 17 April 2025,” tulisnya (@jokoanwar) pada Senin (7/4/2025).

Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri

Press Conference Official Trailer Pengepungan di Bukit Duri, Plaza Senayan, Kamis (30/1/25). (Foto: Liputan6.com/Rahmadina Sundari)
Press Conference Official Trailer Pengepungan di Bukit Duri, Plaza Senayan, Kamis (30/1/25). (Foto: Liputan6.com/Rahmadina Sundari)... Selengkapnya

Sebelum kakaknya meninggal, Edwin memiliki janji untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencarian tersebut dilakukan Edwin hampir ke sejumlah sekolah dan berakhir menjadi sebuah guru di SMA Duri.

Sekolah tersebut dikenal oleh masyarakat sebagai sekolah untuk anak-anak bermasalah. Pencariannya di sekolah tersebut membuat Edwin harus berhadapan dengan murid-murid paling beringas.

Ketika akhirnya ia menemukan anak kakaknya, kerusuhan pecah di seluruh kota dan membuat mereka terjebak di sekolah. Edwin juga harus melawan anak-anak brutal yang kini mengincar nyawa mereka.

Lantas bisakah Edwin dan adiknya selamat?

Daftar Pemain Film Pengepungan di Bukit Duri

Press Conference Official Trailer Pengepungan di Bukit Duri, Plaza Senayan, Kamis (30/1/25). (Foto: Liputan6.com/Rahmadina Sundari)
Press Conference Official Trailer Pengepungan di Bukit Duri, Plaza Senayan, Kamis (30/1/25). (Foto: Liputan6.com/Rahmadina Sundari)... Selengkapnya

Melansir dari IMDb berikut ini daftar pemain film Pengepungan di Bukit Duri:

1. Morgan Oey sebagai Edwin.

2. Omara N. Esteghlal sebagai Jefri.

3. Hana Malasan sebagai Diana.

4. Endy Arfian sebagai Kristo.

5. Fatih Unru sebagai Rangga.

6. Satine Zaneta.

7. Dewa Dayana sebagai Gerry.

8. Faris Fadjar Munggaran sebagai Raihan.

9. Florian Rutters sebagai Sim.

10. Farandika sebagai Jay.

11. Sandy Pradana sebagai Santo.

12. Raihan Khan.

13. Kiki Narendra.

14. Emir Mahira.

15. Sheila Kusnadi.

16. Natalius Chendana.

17. Bima Azriel.

18. Landung Simatupang.

Fakta Menarik Film Pengepungan di Bukit Duri

Tampil Jadi Guru pada Film Pengepungan di Bukit Duri, Morgan Oey Akui Karakter Edwin Cukup Berat Baginya
Tampil Jadi Guru pada Film Pengepungan di Bukit Duri, Morgan Oey Akui Karakter Edwin Cukup Berat Baginya... Selengkapnya

Berikut ini fakta-fakta menarik dari film Pengepungan di Bukit Duri:

1. Skenario ditulis sejak tahun 2007

Sutradara sekaligus penulis skenario, Joko Anwar menceritakan bahwa skenario dari film ini telah digarap sejak 17 tahun lalu tepatnya pada tahun 2007. Saat itu skenarionya ditulis oleh Joko sejak dia pertama kali terjun ke dunia perfilman.

Selain itu, naskahnya ditulis dengan proses riset sejak 2002 dan melakukan wawancara terhadap anak remaja yang dianggap bermasalah oleh lingkungan sosialnya. Termasuk juga wawancara bersama pendidik dan orang-orang yang terlibat isu kekerasan di kalangan remaja.

2. Digarap setelah matang

Joko Anwar sempat menuturkan alasannya baru menggarap skenario film ini salah satunya karena film ini membutuhkan kematangan yang baik terutama sebagai sutradara yang berkaitan dengan teknis produksi serta sebagai manusia.

Selain itu, pada waktu tersebut skenarionya mengalami perkembangan hingga penajaman sesuai dengan kondisi sosial yang terus berubah dari waktu ke waktu terutama untuk membuat ceritanya tetap relevan dan dekat dengan masyarakat.

3. Kolaborasi dengan Hollywood

Film Pengepungan di Bukit Duri merupakan salah satu karya yang berkolaborasi dengan rumah produksi Hollywood Amazon MGM Studios. Kerja sama tersebut menjadi kolaborasi perdana Amazon MGM Studios dengan rumah produksi di Asia Tenggara untuk film rilisan bioskop.

4. Casting selama 4 bulan

Film ini melalui proses casting yang cukup panjang sekitar empat bulan dibantu dengan casting director. Joko Anwar mengaku bahwa ia sempat frustasi dalam mencari para pemain tepat sesuai dengan kebutuhan cerita film.

5. Angkat isu kekerasan di kalangan remaja

Pengepungan di Bukit Duri mengangkat cerita dengan isu kekerasan di kalangan remaja. Diketahui ide tersebut didapatkan oleh Joko Anwar berasal dari fenomena kekerasan yang masih menjadi isu dalam kehidupan masyarakat saat ini.

Kemudian pihaknya juga menuturkan remaja memiliki peran penting sebagai penerus sebuah bangsa. Selain itu, perlakuan orang dewasa kepada remaja juga mempunyai peranan dalam membentuk generasi tersebut.

“Kenapa kami mengambil tema remaja karena remaja adalah fase yang paling krusial dalam masyarakat. Apakah kelompok remaja ini nantinya akan menjadi surplus demografi untuk sebuah negara, atau justru menjadi beban. Ini penting banget untuk disorot masalah remaja ini,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya