Liputan6.com, Seoul - Aktor Kang Ji Hwan akhirnya mengakui tuduhan kekerasan seksual yang dialamatkan kepadanya. Lewat kuasa hukumnya, ia mengeluarkan pernyataan pada Selasa (16/7/2019) kemarin.
"Ini Kang Ji Hwan. Aku mengakui semua tuduhan dan aku menunduk dan minta maaf sedalam-dalamnya kepada korban yang kusakiti atas kekeliruanku yang tak dapat diperbaiki," tutur Kang Ji Hwan dalam pernyataan tersebut.
Sebelum aktor Lie to Me ini mengaku, dua korban Kang Ji Hwan kerap mendapat tudingan miring dari warganet. Sebagian bahkan menyebut mereka sebagai kkotbaem, sebutan bagi perempuan yang merayu lelaki demi mendapatkan materi.
Advertisement
Baca Juga
Kedua korban Kang Ji Hwan membantah keras tudingan ini dalam sebuah wawancara dengan Chosun Ilbo.
"Kami adalah wanita berumur 20-an dengan posisi yang tak setara dengan sang pelaku, Kang Ji Hwan. Kami ikut dalam makan malam perusahaan yang berhubungan dengan pekerjaan kami, lalu kami mengalami hal ini. Kami bukan kkotbaem –kami adalah korban kejahatan seksual," begitu pengakuan mereka, seperti dilansir dari Soompi.
Terpencil
Tak hanya itu, keduanya juga menjernihkan sejumlah kekeliruan dan kesalahpahaman yang beredar di media. Salah satunya, yang menyebut bahwa korban dan Kang Ji Hwan minum-minum sebelum insiden tersebut terjadi.
Keduanya mengatakan bahwa setelah makan malam perusahaan, mereka diajak ngobrol lebih lama di rumah Kang Ji Hwan. Sang aktor mengatakan rumahnya kerap digunakan seperti 'kos-kosan' oleh stafnya.
"Kami tak mengenalnya terlalu dekat sampai kami bakal minum-minum dengannya secara terpisah, bila bukan untuk urusan pekerjaan," tutur sang korban.
Kang Ji Hwan juga sempat berjanji akan memanggilkan taksi untuk keduanya. Rumah aktor 42 tahun ini memang terletak sedikit terpencil dan berada sekitar 3-4 kilometer dari pusat kota sehingga susah dijangkau selain menggunakan taksi.
Advertisement
Susah Sinyal
Selain itu, mereka juga menjelaskan kecurigaan tentang mengapa keduanya tak langsung memanggil polisi. Seperti diketahui, korban memang mengirim pesan kepada temannya, dan rekannya tersebut yang memanggil polisi ke rumah Kang Ji Hwan.
Keduanya menyebutkan bahwa rumah Kang Ji Hwan begitu terpencil sehingga ponsel mereka tak menangkap sinyal. Mereka tentu saja langsung mencoba memanggil polisi, tapi tak bisa terkoneksi. Hal serupa, juga terjadi saat mereka mencoba menelepon keluarga dan teman.
Kedunya akhirnya bisa mengirim pesan kepada teman mereka karena bisa terhubung dengan Wi-fi yang tidak diproteksi dengan password.
Perawatan dari Psikiater
Kedua korban juga menyebutkan bahwa reaksi negatif yang dilayangkan kepada mereka, menambah berat beban yang mereka pikul.
"Sangat menyakitkan, selain trauma psikologis, kami menerima luka kedua dari publik dan intimidasi dari perusahaan. Kini kami sedang menerima perawatan dari psikiater."
Advertisement