Terungkap, Titi Kamal Sempat Ragu Bermain Film Makmum

Diceritakan Dheeraj Kalwani, produser film, Titi Kamal adalah pilihan pertama saat film Makmum hendak diproduksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2019, 13:40 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2019, 13:40 WIB
Titi Kamal
Diceritakan Dheeraj Kalwani, produser film, Titi Kamal adalah pilihan pertama saat film Makmum hendak diproduksi. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tak disangka, film Makmum cukup kuat saat diadu dengan Bumi Manusia dan Perburuan. Film Makmum ramai dibicarakan di jagat maya bahkan populer di mesin pencari Google.

Sebelum dilempar ke pasar, film Makmum ternyata punya banyak cerita dari keraguan produser hingga keengganan Titi Kamal main film horor. Hal itu disampaikan produser Dheeraj Kalwani dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com, baru-baru ini. 

Diceritakan Dheeraj Kalwani, Titi Kamal adalah pilihan pertama saat film Makmum hendak diproduksi. “Titi Kamal pilihan pertama saya saat menggagas film ini. Sebelum bertemu Titi Kamal, saya sering mendengar ia ogah main film horor. Saat menyiapkan Makmum saya malah teringat Titi Kamal,” ungkap Dheeraj Kalwani di Jakarta Pusat.

Penasaran, Dheeraj menghubungi Titi Kamal. Keduanya bertemu untuk membahas film ini. Kali pertama membicarakan film Makmum perasaan Titi Kamal campur aduk.

 

Galau

Dheeraj Kalawani (Foto: Wayan Diananto)
Dheeraj Kalawani (Foto: Wayan Diananto)

“Awalnya dia sangat happy. Apalagi penulis naskahnya sangat berpengalaman menangani film,” beber Dheeraj Kalawani.

Namun di tengah diskusi Titi Kamal tampak galau. “(Titi Kamal) juga ragu lalu saya memperlihatkan film pendek Makmum dari ponsel. Beberapa jam kemudian dia yakin dan bilang begini, 'Oke saya mau ambil film ini',” sambungnya.

Jangankan Titi Kamal, Dheeraj Kalwani pun awalnya ragu untuk mengusung film Makmum ke layar lebar. 

 

 Kisah Nyata

Film Makmum
Poster Film Makmum (IG @deecompany)

“Sejujurnya saya ragu terhadap film pendek Makmum. Kalau saya cermati, ada orang yang apresiasi dan tidak terhadap film pendeknya. Yang tidak menyebut ini film menakut-nakuti orang salat. Tapi saya enggak melihat dari aspek itu,” Dheeraj menjelaskan.

Topik merasa ada yang berdiri di belakang saat salat justru relevan dan pernah dialami banyak orang. “Banyak orang merasakan adanya makmum di belakang. Karenanya saya optimistis orang mau menonton karena merasa punya kedekatan tema. Film pendeknya meledak luar biasa dan memenangkan sejumlah festival film pendek,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya