Liputan6.com, Jakarta Meski sudah tiada, namun karya Debby Nasution terus dikenang oleh pencinta musik Tanah Air. Apalagi semasa hidupnya, Debby Nasution kerap mencetak hit lewat tembang "Cintaku," "Pelangi," dan "Semusim."
Ada pula "Angin Malam" dari album monumental Badai Pasti Berlalu milik Chrisye, sebelum Debby Nasution memutuskan untuk hijrah dan berdakwah. Ingin karya Debby Nasution tetap abadi, sahabatnya, Tono Supratono, beserta putra Debby Nasution, Hasan Nasution menghadirkan album Menanti Hari.
Advertisement
Baca Juga
Album ini memfiturkan sejumlah karya Debby Nasution yang belum pernah dirilis. "Album Menanti Hari berisi 10 lagu yang belum pernah dirilis Debby Nasution," terang Tono Supratono ketika dihubungi lewat pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).
Mempercantik Aransemen
Tono menambahkan, setelah mendapat izin dari ahli waris Debby, yakni anaknya, ia memproduksi karya mantan personil Godbless itu. Tono mempercantik karya Debby Nasution dengan aransemen.
"Jadi kami merekam lagi dan dipercantik aransemennya oleh Hasan. Tentunya album ini masih berciri khas ala musik Debby Nasution,"Â Tono menjelaskan.
Â
Advertisement
Pesan Kuat Untuk Dunia
Album ini diperkuat sejumlah musisi papan atas di antaranya, Andi Rianto bersama Magenta Orchestra, Tohpati, Indro Hardjodikoro, dan Pay BIP. Tono menyumbangkan satu lagu bertajuk "Jeritan Hati Kami" hasil kolaborasi dengan Debby Nasution semasa hidupnya.
"Kami hanya ingin mengenang karya almarhum Debby Nasution. Lagu-lagu almarhum memiliki pesan kuat untuk disampaikan kepada dunia," Tono menyambung.
Terhenti Karena Sakit Tenggorok
Hasan Nasution menyebut proses produksi album Menanti Hari sempat berhenti di tengah jalan. Penyebabnya, Debby Nasution mengalami gangguan tenggorok yang memaksanya rehat sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Almarhum tetap melanjutkan kiprahnya di dunia musik hingga tepat pada 15 September 2018, Debby Nasution berpulang ke sisiNya," ungkap Hasan. Setelah 14 tahun mandek, Hasan bersama Tono melanjutkan proses produksi lalu merilisnya via platform musik digital sejak 22 Maret 2020.
Advertisement
Semoga Almarhum Bahagia
"Album ini karya penutup beliau yang melengkapi perjalanan karier bermusiknya. Akhirnya setelah berusaha semaksimal mungkin dan atas dukungan seluruh pihak yang bekerja sama sejak 2005, album ini berhasil diselesaikan," katanya.
"Album Menanti Hari karya terakhir yang ia pendam sekian lama. Semua karya indahnya akan selalu hidup di hati kita semua dan semoga almarhum turut berbahagia di sana,"Â Hasan mengakhiri perbincangan.