Debby Nasution Kembali Hidup Lewat Menanti Hari

Sahabat dan anak kembali hidupkan Debby Nasution lewat album Mananti Hari.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 06 Apr 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2020, 06:00 WIB
[Bintang] Debby Nasution
Debby Nasution. (Facebook/Debby Nasution)

Liputan6.com, Jakarta Meski sudah tiada, namun karya Debby Nasution terus dikenang oleh pencinta musik Tanah Air. Apalagi semasa hidupnya, Debby Nasution kerap mencetak hit lewat tembang "Cintaku," "Pelangi," dan "Semusim."

Ada pula "Angin Malam" dari album monumental Badai Pasti Berlalu milik Chrisye, sebelum Debby Nasution  memutuskan untuk hijrah dan berdakwah. Ingin karya Debby Nasution tetap abadi, sahabatnya, Tono Supratono, beserta putra Debby Nasution, Hasan Nasution menghadirkan album Menanti Hari.

Album ini memfiturkan sejumlah karya Debby Nasution yang belum pernah dirilis. "Album Menanti Hari berisi 10 lagu yang belum pernah dirilis Debby Nasution," terang Tono Supratono ketika dihubungi lewat pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).


Mempercantik Aransemen

[Bintang] Debby Nasution
"Tiba-tiba dia kolaps. Padahal katanya kelihatan sehat biasa saja. Akhirnya oleh jemaah dilarikan ke rumah sakit. Tapi, sudah meninggal," ucap Kadri. (Facebook/Debby Nasution)

Tono menambahkan, setelah mendapat izin dari ahli waris Debby, yakni anaknya, ia memproduksi karya mantan personil Godbless itu. Tono mempercantik karya Debby Nasution dengan aransemen.

"Jadi kami merekam lagi dan dipercantik aransemennya oleh Hasan. Tentunya album ini masih berciri khas ala musik Debby Nasution," Tono menjelaskan.

 


Pesan Kuat Untuk Dunia

[Bintang] Debby Nasution
Kadri pun mengatakan bahwa tak ada tanda-tanda berarti sebelum Debby tumbang. (Facebook/Debby Nasution)

Album ini diperkuat sejumlah musisi papan atas di antaranya, Andi Rianto bersama Magenta Orchestra, Tohpati, Indro Hardjodikoro, dan Pay BIP. Tono menyumbangkan satu lagu bertajuk "Jeritan Hati Kami" hasil kolaborasi dengan Debby Nasution semasa hidupnya.

"Kami hanya ingin mengenang karya almarhum Debby Nasution. Lagu-lagu almarhum memiliki pesan kuat untuk disampaikan kepada dunia," Tono menyambung.


Terhenti Karena Sakit Tenggorok

[Bintang] Debby Nasution
Debby Nasution telah dimakamkan di Taman Pemakamn Umum (TPU) Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat, hari ini (16/9) sekitar pukul 09.55 WIB. (Facebook/Debby Nasution)

Hasan Nasution menyebut proses produksi album Menanti Hari sempat berhenti di tengah jalan. Penyebabnya, Debby Nasution mengalami gangguan tenggorok yang memaksanya rehat sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

"Almarhum tetap melanjutkan kiprahnya di dunia musik hingga tepat pada 15 September 2018, Debby Nasution berpulang ke sisiNya," ungkap Hasan. Setelah 14 tahun mandek, Hasan bersama Tono melanjutkan proses produksi lalu merilisnya via platform musik digital sejak 22 Maret 2020.


Semoga Almarhum Bahagia

Debby Nasution (Facebook/ Debby Nasution)
Debby Nasution (Facebook/ Debby Nasution)

"Album ini karya penutup beliau yang melengkapi perjalanan karier bermusiknya. Akhirnya setelah berusaha semaksimal mungkin dan atas dukungan seluruh pihak yang bekerja sama sejak 2005, album ini berhasil diselesaikan," katanya.

"Album Menanti Hari karya terakhir yang ia pendam sekian lama. Semua karya indahnya akan selalu hidup di hati kita semua dan semoga almarhum turut berbahagia di sana," Hasan mengakhiri perbincangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya