Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Jason Ranti: Si Bapak Berlayar ke Surga

Duka musisi Jason Ranti atas meninggalnya sastrawan Sapardi Djoko Damono

oleh Sapto Purnomo diperbarui 19 Jul 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 14:30 WIB
Bikin Baper, 5 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Menyentuh
Seperti Sapardhi Djoko Damono, aku ingin mencintaimu dengan sederhana. (Foto: Instagram)

Liputan6.com, Jakarta Sapardi Djoko Damono salah satu sastrawan kenamaan Tanah Air meninggal dunia, Minggu (19/7/2020). Kabar meninggalnya Penulis puisi "Aku Ingin" tersebut diketahui lewat cuitan sineas Paul Agusta dan sastrawan sastrawan Goenawan Mohamad.

Kabar meninggalnya Sapardi Djoko Damono ternyata sampai ke telinga Jason Ranti. Musisi yang membawakan karya Sapardi Djoko Damono lewat lagu "Lagunya Begini Nadanya Begitu (Pak Sapardi)" ikut merasakan duka yang mendalam atas kepergian sang maestro sastra tersebut.

"Si bapak, berlayar ke surga di waktu pagi hari," tulis Jason Ranti melalui akun Instagramnya, Mimggu (19/7/2020).

Terima Kasih

[Fimela] Jason Ranti
Jason Ranti. (Bayu Herdianto/Kapanlagi.com)

Tak lupa Jason Ranti mengucapkan terimakasih kepada Sapardi Djoko Damono lewat karya-karyanya yang menginspirasi. Apalagi ia diberi kesempatan bisa membuat lagu dari penggalan puisi milik Sapardi.

"Saya terima kasih buat banyak hal, buat karya karyanya. Selamat jalan Pak Sapardi," tuis Jason Ranti.

Beberapa Bulan Sakit

[Bintang] Sapardi Djoko Damono
Preskon film Hujan Bulan Juni (Nurwahyunan/bintang.com)

Sastrawan Goenawan Mohamad mengabarkan kalau kondisi kesehatan Sapardi Djoko Damono mulai menurun beberapa bulan belakangan.

"Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit," tutur Goenawan Mohamad dalam Twitter pribadi miiliknya.

Karya

[Bintang] Sapardi Djoko Damono
Preskon film Hujan Bulan Juni (Nurwahyunan/bintang.com)

Dari laman Wikipedia miliknya, Sapardi Djoko Damono lahir di Solo pada 20 Maret 1940 silam. Sejak muda, ia telah melahirkan sejumlah karya yang dikirim ke media.

Buku kumpulan puisinya yang paling dikenal publik, Hujan Bulan Juni, diterbitkan pada 1994 dan diterjemahkan ke sejumlah bahasa. Hujan Bulan Juni juga dibuat sebagai novel, dan menjadi pondasi film dengan judul sama yang dirilis pada 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya