Liputan6.com, Jakarta Artis penyanyi Andini mencoba membantu memerangi wabah Covid-19. Dirinya mencoba melakukan pengembangan untuk membuat alat untuk mengukur suhu tubuh.Â
Andini yang pernah kolaborasi dengan musisi tuna netra ini mencoba mengembangkan alat untuk mengukur suhu tubuh. Jika suhu tubuh masih di kisaran 36 derajat, tentu saja masih dianggap aman. Namun, kalau sudah menyentuh angka 38 derajat, akan dilakukan tindakan lain.
Terdampaknya perekonomian sehingga banyak perusahaan kesulitan mengeluarkan dana lebih demi melaksanakan protokol kesehatan, membuat Andini memunculkan gagasan. Agar alat bisa bekerja lebih maksimal, maka perlu dilakukan pengembangan dari alat yang sudah ada. Sehingga biayanya jadi jauh lebih murah daripada harus membeli beberapa alat yang berbeda.Â
Advertisement
Baca Juga
Suhu
Sementara Andini melihat alat itu hanya mengukur suhu. Semestinya bisa mendapatkan data yang lain, dari orang yang diukur tersebut. Â
“Lagi diskusi soal teknologi, nyerempet ke Covid-19. Dan masuk ngomongin soal thermal face recognition sama regulasi tauchless. Di situ muncul konklusi. Singkat cerita, saya sama mas Ozy dan teman - teman Algoritma tergerak karena mereka antusias sebagai anak - anak IT. Akhirnya kita komitmen kerja sama membuat device tipe face recognition yang diaplikasikan buat market swasta," tutur Andini dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Â
Advertisement
Kolaborasi
Pertemuan Andinia dengan partner kerja untuk membuat device baru hasil pengembangan yang sudah ada tersebut dilakukan di Pekanbaru. Kebetulan baik Andini maupun Ozy dari pihak Algoritma sedang berada di Pekanbaru.Â
Â
Kayu Laut
Maka jadilah alat itu. Oleh Andini, alat yang baru tersebut diberi nama Kayu Laut. Alat itu bisa digunakan untuk, mengukur suhu, foto diri, serta jejak perjalanan orang tersebut. Sehingga ketika diukur dengan alat tersebut akan bisa didapat beberapa data, seperti suhu tubuh, foto diri, dan jejak perjalanan. Sehingga bisa dideteksi orang tersebut habis ke mana saja. Â
“Sesekali Andini bikin robot jangan bikin lagu melulu," pungkasnya.Â
Peralatan serta device memang harus dibayar. Tetapi pengembangan sehingga alat itu menjadi mempunyai fungsi yang lebih banyak free.
Advertisement