Liputan6.com, Jakarta Nikita Mirzani mengalami kejadian menyeramkan baru-baru ini. Menjadi bintang tamu acara Diary Misteri Sara milik Sara Wijayanto dan Demian Aditya, Nikita Mirzani melawat gedung tua.
Nikita Mirzani mengajak timnya. Saat jeda, Nikita Mirzani menantang sahabatnya, Mail, untuk masuk ke ruang gelap berpintu kaca selama 5 menit. Jika berhasil, diberi uang 10 juta rupiah.
Advertisement
Baca Juga
Mail tampak mengendap-endap. “Jangan suka konyol nanti lo kesambet benaran lo,” Mail mengingatkan Nikita Mirzani. Beberapa menit kemudian Nikita Mirzani semaput dan dibaringkan di kursi.
Berdarah Enggak?
“Ngejedotin ke tembok,” cetus seorang kru kepada Sara Wijayanto yang syok mendapati sahabatnya pingsan. “Ya, keras banget. Tiga kali apa tadi,” beri tahu kru di lokasi.
“Berdarah enggak?” tanya Sara Wijayanto lalu merebahkan kepala Nikita Mirzani ke pangkuannya. “Enggak,” jawab seorang kru ringkas. “Niki melek, yuk. Niki melek, yuk,” pinta Sara Wijayanto.
Advertisement
Kedua Kaki Diluruskan
Kedua kaki Nikita Mirzani kemudian diluruskan. Seorang kru memijat telapak kaki bintang film Taman Lawang dan Mama Minta Pulsa itu untuk memberikan relaksasi.
Ini terekam dalam video “Gak Tanggung-tanggung, Beginilah Ketegangan Detik-detik Nikita Mirzani Kemasukan Makhluk Halus” di saluran YouTube Crazy Nikmir Real, Senin (2/11/2020).
Siapa Namanya?
Tiba-tiba, Nikita Mirzani yang telah buka mata menendang tangan orang yang memijatnya. “Ini siapa? Siapa? Kalau ini jangan jail ya, mohon ampura kalau ada kesalahan. Mau apa?” tanya kru.
“Kopi hitam, ya? Bisa ada yang bikinkan kopi hitam ya? Sudah ya, tapi entar dibikinkan kopi hitam ya? Siapa namanya?” tanya kru kepada Nikita Mirzani yang sorot matanya menjadi tajam.
Advertisement
Ngapain Ada di Sini?
“Ngapain, sih? Ngapain? Ngapain ada di sini?” tanya ibu tiga anak ini. “Ini siapa, Nini apa Aki? Mbah atau Nyai atau Eyang?” tanya kru tersebut. Sara Wijayanto minta Nikita Mirzani untuk melawan pergerakan roh halus.
Beberapa menit kemudian, Nikita Mirzani sadar namun tak ingat apa pun. “Enggak ada yang sakit, memang kenapa kepalanya?” ia balik bertanya. “Enggak bengong, kan tadi kita mengobrol enggak, sih? Kenapa sih, coba ceritain dong,” cetusnya sebelum pamit.