Liputan6.com, Los Angeles - Niat hati ingin tampil menawan, nyawa Crystal Hefner justru hampir melayang di ruang operasi. Hal ini diungkapkan wanita yang sebelumnya dikenal sebagai Crystal Harris, dalam sebuah unggahan di akun Instagram terverifikasinya, Kamis (7/1/2021).
"Aku melakukan operasi transfer lemak pada 19 Oktober dan hampir tidak bisa melewatinya," tutur janda dari mendiang bos Playboy Hugh Hefner ini.
Ia juga memperlihatkan foto bagian payudara miliknya yang penuh dengan perban dan pita perekat.
Advertisement
Baca Juga
Kehilangan Banyak Darah
Rupanya dalam kejadian ini, ia kehilangan sangat banyak darah.
"Aku kehilangan setengah darah di tubuhku, dan berakhir di rumah sakit dan harus menjalani transfusi darah. Sejak itu aku pelan-pelan mengembalikan kesehatanku hingga sekarang, dan saat ini akhirnya aku merasa baik," beri tahu mantan model Playboy tersebut.
Advertisement
Tak Belajar dari Pengalaman
Crystal sebenarnya mulai menggaungkan soal kecantikan alami.
"Aku mengampanyekan kecantikan alami sejak aku sakit parah dan mengeluarkan implan dan semua hal toksik dari tubuhku pada 2016. Harusnya aku belajar dari pengalaman pertamaku, tapi kurasa semesta terus mengirimkan pelajaran sampai kau belajar darinya," ujar wanita berusia 34 tahun tersebut.
Karena Media
Crystal lantas menyalahkan kondisi masyarakat sekarang, yang memberikan tekanan pada kaum wanita soal penampilan. Ia bahkan mengakui dirinya sempat menjadi bagian dari permasalahan ini.
"Kebudayaan kita adalah jebakan yang membuat wanita merasa buruk soal dirinya sendiri. Film (84,9% disutradarai pria) membuatnya makin parah. Media sosial membuatnya kian parah. Orang yang penuh kepalsuan secara fisik membuat ini makin parah (aku dulu salah satu di antaranya)," kata dia.
Advertisement
Belajar dari Pengalaman
Wanita berambut pirang ini mengatakan tuntutan untuk sempurna bagi perempuan, mustahil untuk terus diikuti. Para wanita juga selalu ditampilkan dan dipandang dari segi seksualitas.
"Aku tahu dari pengalamanku. Selama sepuluh tahun aku dinilai dari seberapa bagus tubuhku kelihatannya. Aku mendapat keuntungan dan bisa hidup dari penampilan luarku," Crystal menjelaskan.
Namun, kini ia merasa semua hal tersebut tak bermakna apa-apa.
"Aku merasa sedih untuk generasi selanjutnya yang mengidolakan orang-orang yang penampilannya tak bisa dicapai tanpa banya filter, makeup, dan banyak orang. Wanita harus berhenti memakan ini mentah-mentah. Ini adalah tamparan keras untukku karena menyerah atas tekanan ini, bahkan sekarang di usiaku yang masuk 30-an, kini aku sudah mendapat pelajaran," ia mengakhiri.