6 Perempuan Pencetak Sejarah dalam Piala Oscar, Ada yang Menang di Usia 10 Tahun dan 21 Kali Nominasi

Liputan6.com, Jakarta Rabu (21/4/2021), Indonesia merayakan peran penting perempuan bersama Hari Kartini. Kiprah perempuan dalam dunia seni tak bisa ditepis. Berkaca dari industri sinema Hollywood, ada banyak perempuan pencetak sejarah termasuk di ajang Piala Oscar.

Pada 1946 misalnya, Muriel Box menjadi perempuan pertama peraih Oscar kategori Penulis Skenario Terbaik untuk film The Seventh Veil. Di Oscar 2021, untuk kali pertama ada dua sutradara perempuan sebagai nomine Penyutradaraan Terbaik yakni Chloe Zhao dan Emerald Fennell.

Jelang malam puncak Oscar 2021, Showbiz Liputan6.com merilis laporan khas kali ini soal 6 perempuan penoreh sejarah di ajang Piala Oscar. Di Hari Kartini ini, teriring doa semoga kelak ada perempuan Indonesia yang berlaga di ajang prestisius ini.

Hale Berry adalah perempuan kulit hitam pertama (dan hingga kini masih satu-satunya) yang meraih Piala Oscar Pemeran Utama Wanita Terbaik. Namun jauh sebelum itu, ada Hattie McDaniel yang telah mendobrak pintu peluang bagi perempuan kulit berwarna di Oscars.

Lewat perannya sebagai Mammy dalam film monumental Gone With The Wind (1939), Hattie meraih Oscar Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Whoopi Goldberg, Lupita Nyong’o, Octavia Spencer, Viola Davis hingga Regina King tak mungkin melupakan kebesaran aktris yang satu ini.

Paper Moon (1973) mempertemukan aktor Ryan O Neal dengan putrinya sendiri, Tatum O Neal yang baru berusia 10 tahun. Di luar dugaan, performa sang aktris mengesankan juri festival. Golden Globe Awards mengganjar Tatum dengan Piala Pendatang Baru Terbaik.

Rekomendasi ini menjadi perhatian komite Academy Awards. Tatum meraih Oscar Pemeran Utama Wanita Terbaik. Ia mengalahkan Candy Clark (American Graffiti), Linda Blair (The Exorcist), Madeline Kahn (Paper Moon), dan Sylvia Sidney (Summer Wishes, Winter Dreams).

Adakah produser perempuan yang filmnya diganjar Film Terbaik Oscar? Banyak. Namun hanya satu yang mampu mengantar dua filmnya meraih Best Picture, yakni Dede Gardner.

Kemenangan pertama dipetiknya lewat 12 Years A Slave pada 2014. Siapa sangka, tiga tahun kemudian, Moonlight yang ia produksi “mencuri” kemenangan di kategori utama dari La La Land.

Bintang film dengan koleksi piala Oscar kategori akting terbanyak dipegang oleh seorang aktris, Katharine Hepburn. Ia meraih empat Piala Oscar dari 12 nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik. Kemenangan pertama dipetiknya pada 1934 lewat Morning Glory.

Tak dinyana 34 tahun kemudian sang aktris meraih Oscar kedua berkat Guess Who’s Coming to Dinner. Setahun setelahnya, namanya kembali disebut sebagai pemenang melalui The Lion in Winter. Pada 1982, Katharine Hepburn meraih Oscar keempat via On Golden Pond.

Kali pertama digelar pada 1929, tak ada satu perempuan pun yang mampu meraih Piala Oscar Sutradara Terbaik hingga Kathryn Bigelow mendobrak dominasi pria tahun 2009 lewat The Hurt Locker. Yang bikin bangga, film ini panen setengah lusin piala termasuk Film Terbaik.

Barbra Streisand yang membacakan nama pemenang telah memberi kode sebelum menyebut Kathryn disebut dengan berujar, “Akhirnya waktunya tiba.” Hadirin berdiri sambil tepuk tangan saat sejarah baru di bidang penyutradaraan ditoreh Kathryn dengan tinta emas.

Bintang film yang paling sering dinominasikan dalam sejarah Oscar adalah Meryl Streep. Kali pertama dinominasikan via The Deer Hunter (1979), ia lantas mencetak 20 nominasi lain. Terakhir Meryl dinominasikan lewat The Post (2018). Dari 21 nominasi, ia menang tiga.

Pertama, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Kramer Vs. Kramer. Dua lainnya, kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat Sophie’s Choice dan The Iron Lady. Performa Meryl di film Sophie’s Choice disebut sebagai penampilan terbesar seorang aktris dalam sejarah.