Liputan6.com, Jakarta - Hotma Sitompul berencana melaporkan sang istri, Desiree Tarigan ke Polda Metro Jaya pada Senin (3/5/2021) dengan dugaan pencurian dokumen berharga dan uang sebesar Rp 10 miliar. Namun keinginannya tersebut hingga kini belum terealisasikan.
Melalui kuasa hukum Hotma, Partahi Sihombing tak menampik bahwa laporan terhadap ibunda Bams eks Samsons ditunda.
Advertisement
Baca Juga
"Ada beberapa hal yang mesti kita persiapkan lebih jauh. Ada resume, ada kronologi, ada bukti-bukti yang harus dikumpulkan," papar Partahi Sihombing, di kanal YouTube Cumicumi, Rabu (5/5/2021).
Soal Waktu
Sementara, Muara Karta, kuasa hukum Hotma Sitompul lainnya meyakini bahwa laporan tersebut tetap akan dilakukan.
"Sebenarnya ini soal waktu aja. Artinya memang kita akan tetap melaporkan. Kita mau tahu dulu dari mereka ocehan-ocehannya ibu Desiree sendiri. Kita akan kaji, kita akan lihat, sehingga kita membuat laporan itu tidak salah," tambahnya.
Advertisement
Sengaja
Muara Karta menambahkan bukan tanpa sengaja pihak Hotma Sitompul mengulur waktu untuk melaporkan Desiree Tarigan ke pihak berwajib.
"Ya memang kita sengaja mengulur-ngulur waktu juga, artinya kita dengar Bu Desiree bicara apa, Hotman Paris bicara apa. Pasal 367 itu masih bisa untuk menjerat Ibu Desiree dan anak-anaknya. Cuma kita bukan itu arahnya, kita masih kasih peluang, memberikan kesempatan untuk Bu Desiree sadar, jangan mau diperalat hingga memojokkan Pak Hotma," lanjutnya.
Perkembangan Positif
Di tengah kedua pihak saling mempertahankan argumennya, kabar mengejutkan kembali diungkap pihak Hotma Sitompul. Ada mediasi dari Desiree Tarigan yang mengarah ke perdamaian.
"Ada katakanlah tawaran-tawaran, mediasi yang kelihatannya sudah semakin mendekat. Kami kemarin mengeluarkan ultimatum minggu lalu kalau enggak direspons, ternyata hari ini ada perkembangan yang positif," sambung Partahi.
Advertisement
Damai?
Partahi menjelaskan bahwa sudah ada komunikasi dengan pihak Desiree Tarigan dan mendapatkan respons yang positif.
"Lagi diadakan upaya-upaya memediasi lebih jauh untuk bisa kedua belah pihak mencapai satu kata sepakat. Itu yang mengakibatkan kita tunda dulu. Itu yang kita harapkan, kita enggak mau ini terus-terus berkembang," paparnya.