Liputan6.com, Jakarta Nama Cornellius Deva Suhartono dikenal sebagai anak muda yang memiliki ide kreatif. Siswa Jakarta International School itu sudah memulai usahanya di bidang fashion. Remaja berusia 16 tahun diketahui memiliki clothing hasil karyanya sendiri.
Tak lama lagi, Cornellius Suhartono bakal memperkenalkan clothing miliknya yang diberi nama KINE pada Jumat (4/5/2021) besok. Semua brand clothing yang dibuatnya, adalah hasil karyanya sendiri.
KINE memiliki beberapa produk, dari kemeja flanel, hoodie, hingga t-shirt. Desainnya dinamis dan kekinian sesuai selera anak muda. Mengenai KINE sebagai nama brand, Cornellius Suhartono juga sudah membayangkan produknya bakal sampai ke pasar luar negeri.
Advertisement
“Kalau nama clothing itu main sama kain, kata "kain" aku ganti "kine". Jadi kalau produknya sampai ke luar negeri, misalnya orang Inggris bilang "kine" jadi "kain", tapi kalau "kain" malah "kein"," ujar Cornellius Suhartono saat ditemui di kawasan Metropole, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca Juga
Online
Untuk saat ini, penjualan baru dilakukan secara online. Maklum saja, di masa pandemi saat ini banyak orang yang memilih belanja secara online ketimbang offline.
Dengan alasan itu pula dirinya mengembangkan website kinejkt.com dan @kinejkt untuk akun instagram sebagai sarana menghubungkan konsumen dengan produknya.
Selain itu, dengan menjual secara online, budget yang dikeluarjan untuk promo menjadi lebih murah ketimbang offline yang harus mengeluarkan biaya untuk tempatnya. Apalagi, dalam memulai usahanya ini, Cornel menggunakan modal dari hasil uang jajannya sendiri.
Advertisement
Pandemi
Pilihan Cornel dalam memulai usaha clothing ini dirintis saat masa pandemi. Di mana dirinya harus menjalani sekolah secara online di rumah. Banyaknya waktu yang ada, membuat dirinya berkreatifitas.
“Awalnya sih enak. Tapi lama-lama bosan. Aku enggak mau enggak ngapa-ngapain. Pengin bikin sesuatu yang bagus di masa Covid, bagi aku itu waktu yang bagus buat bisnis," lanjutnya.
Trend
Dalam mengikuti trend fashion, Cornell terpikirkan menggeluti dunia fashion terinspirasi tugas sekolah saat duduk di bangku kelas tujuh.
"Waktu kelas 7 aku dikasih project dari sekolah buat baju. Pada waktu itu main-main bikin bisnis, aku bikin baju, dari situ aku tahu prosesnya kan, terus aku jual ke teman-teman dekat doang. Tapi karena waktu itu aku enggak serius, aku tidak melanjutkan," katanya.
Advertisement
Saat yang Tepat
Saat inilah dirinya mengaku saat yang tepat untuk serius menggeluti hobinya ini. Dirinya juga menggandeng UMKM dalam proses pembuatan produknya.
“Aku sekarang dekat sama mereka (UMKM) karena bantu produksi baju saya. Material yang digunakan produk lokal cukup bagus dan tak kalah dengan produk impor,” pungkasnya.